Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Membaik, BEI Siap Antisipasi Lonjakan Capital Inflow

Otoritas Bursa Efek Indonesia siap mengantisipasi potensi melonjaknya arus modal asing ke dalam negeri seperti yang diperkirakan Bank Indonesia.
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/6).Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Bursa Efek Indonesia siap mengantisipasi potensi melonjaknya arus modal asing ke dalam negeri seperti yang diperkirakan Bank Indonesia.

Tito Sulistio, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia mengatakan kemungkinan tersebut bisa saja terjadi, mengingat Indonesia baru saja mendapat peringkat layak. Di sisi lain, dari dalam negeri juga kecenderungan dari dana pensiun dan perusahaan asuransi untuk realokasi dana investasinya ke dalam instrumen saham.

Oleh karena itu, fokus BEI adalah menambah produk baru untuk menampung aliran dana tersebut. Dari pasar saham, BEI siap mencatat lima emiten baru di papan perdagangan bursa sebelum perayaan Lebaran atau sebelum semester pertama tahun ini berakhir.

Dengan demikian, sepanjang semester pertama tahun ini BEI sudah akan mencatat 17 emiten baru sehingga total jumlah emiten menjadi 556 emiten. Artinya, capaian penambahan emiten baru dalam setengah tahun ini saja sudah melebihi total tambahan tahun lalu yang hanya 16 emiten baru.

Sementara itu, di semester II/2017 akan ada potensi penambahan emiten baru sekitar 15 perusahaan lagi. Di antaranya, ada sekitar sembilan anak perusahaan BUMN. Salah satu yang paling siap yakni PT Garuda Maintenace Facility, anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA).

“Bursa tambah produk, pertama, emiten, kedua produk baru, ketiga margin. Sebentar lagi relaksasi margin akan jalan. Kita siapkan produk dan derivatifnya. Jadi, bursa siap dengan produk [untuk mengantisipasi capital inflow],” ungkapnya, Selasa (20/6/2017).

Selain itu, BEI juga memantapkan perpindahan infrastruktur telekomunikasi pendukung aktivitas pasar modal sehingga akan menjadi lebih maju.

Tito mengatakan, total capital inflow ke dalam pasar saham domestik secara year to date tahun ini sudah hampir mencapai Rp20 triliun. Nilai itu sudah lebih tinggi dari posisi sepanjang tahun lalu.

Menurutnya, secara riil dana asing yang masuk lebih besar dari itu. Pasalnya, baru saja terjadi perubahan status pemilik dana asing senilai Rp5 triliun dari semula entitas asing menjadi perusahaan lokal.

“Sebenarnya,, secara teoretis capital inflow sudah Rp25 triliun sepanjang setengah tahun ini,” katanya.

Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia, sebelumnya memprediksi akan ada capital inflow yang cukup kuat pada semester kedua tahun ini. Bahkan, aliran deras modal asing diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun depan.

Pemerintah berharap aliran dana yang besar ini dapat mendorong penguatan rupiah yang selama ini cukup banyak mendapat 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper