Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Rebound Akhiri Pelemahan Dua Hari

Pergerakan nilai tukar rupiah berhasil mencatatkan rebound pada perdagangan hari ini, Senin (19/6/2017), mengakhiri depresiasi selama dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan nilai tukar rupiah berhasil mencatatkan rebound pada perdagangan hari ini, Senin (19/6/2017), mengakhiri depresiasi selama dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Rupiah ditutup menguat 0,13% atau 17 poin ke Rp13.282 per dolar AS, setelah dibuka dengan penguatan tipis 0,06% atau 8 poin di posisi 13.291.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.278 – Rp13.323 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan Jumat (16/6), rupiah ditutup melemah 0,10% atau 13 poin di posisi 13.299 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama sore ini terpantau turun hanya 0,002 poin ke 97,162 pada pukul 16.20 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun 0,04% atau 0,043 poin di level 97,121, setelah pada perdagangan Jumat ditutup melemah 0,28% di posisi 97,164.

Pergerakan dolar AS tertahan oleh melemahnya data perumahan dan sentimen konsumen yang lebih rendah dari perkiraan.

Pasar saat ini menantikan pernyataan Ketua The Fed wilayah New York, William Dudley, mengenai kemungkinan dukungan terhadap greenback. Dudley akan ambil bagian dalam sebuah perundingan dengan pemimpin bisnis lokal di Plattsburgh, New York.

"Di tengah data ekonomi AS yang lemah pada hari Jumat, Dudley dapat memberikan wawasan mengenai apakah the Fed masih siap untuk melanjutkan normalisasi kebijakan moneter," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Mizuho Securities, seperti dikutip dari Reuters.

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mata uang lainnya di Asia terpantau bergerak variatif.

Yen Jepang memimpin pelemahan kurs Asia dengan 0,11%, sedangkan penguatan mata uang Asia dipimpin oleh won Korea Selatan yang terapresiasi 0,14%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper