Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPOR BIJIH NiKEL : Central Omega (DKFT) Incar 500.000 ton

Bisnis.com, JAKARTA PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) menargetkan bisa mengekspor bijih nikel sebanyak 500.000 ton pada tahun ini. Usai melakukan ekspor perdana feronikel pada akhir bulan ini, perseroan berharap izin ekspor bisa segera keluar.
/Ilustrasi
/Ilustrasi



Bisnis.com, JAKARTA – PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) menargetkan bisa mengekspor bijih nikel sebanyak 500.000 ton pada tahun ini. Usai melakukan ekspor perdana feronikel pada akhir bulan ini, perseroan berharap izin ekspor bisa segera keluar.

Direktur DKFT Kurniadi Atmosasmito mengatakan perseroan berharap bisa memperoleh kuota izin ekspor bijih sebanyak 1 juta ton. Oleh karena itu, perseroan berencana untuk mengekspor bijih nikel sebanyak 500.000 ton pada tahun ini dan 1 juta ton pada tahun depan.

Jika rencana tersebut disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pada tahun ini perseroan akan menjual bijih nikel sebanyak 947.615 ton yang terdiri dari 500.000 ton ekspor dan 447.615 ke domestik yakni ke PT COR Industri Indonesia yang merupakan anak usaha perseroan.

Perseroan memperkirakan harga jual bijih nikel akan berkisar US$20 per ton untuk domestik dan US$36 per ton untuk pasar ekspor. Selain itu, perseroan juga menargetkan penjualan feronikel sebanyak 43.500 ton pada tahun ini dengan asumsi harga jual US$1.100 per ton. Dengan demikian, harapannya perseroan mampu meraup penjualan Rp876,54 miliar pada tahun ini.

Kurniadi menambahkan pada akhir bulan ini perseroan akan mengapalkan 7.000 ton ke pasar China untuk produk feronikel. Kendati sepanjang tahun ini, perseroan juga menargetkan pasar lainnya seperti Korea Selatan dan India.

“Kalau jadi yang beli Posco China,” katanya dalam paparan publik akhir pekan lalu.

Dia mengatakan loaksi pabrik feronikel perseroan melalui PT COR Industri Indonesia berada di Morowali Utara, Sulawesi Tengah dengan kapasitas 100.000 ton dan telah mulai memproduksi sejak Maret 2017. Hanya saja, untuk blast furnace baru beroperasi unit satu dan dua, sedangkan unit 3 dan 4 diharapkan beroperasi pada bulan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper