Bisnis.com, JAKARTA - IHSG berpotensi melemah pada awal pekan ini. Penurunan IHSG berpotensi membatalkan peluang Uptrend yang terjadi pada 3 hari sebelumnya.
Bursa AS ditutup mixed pada jumat lalu seiring data perumahan (housing starts) dan konsumen (consumer sentiment) yang lebih buruk dari ekspektasi serta masa expiration untuk options. Pengumuman aksi akuisisi Amazon terhadap Whole Foods juga mempengaruhi pergerakan bursa di negara itu. Di Eropa, perhatian investor masih banyak tertuju pada sejumlah isu seperti pemilu di Perancis dan program bailout Yunani yang telah disetujui IMF.
Di dalam negeri, IHSG terkoreksi 0,9% pada jumat lalu dengan dana asing tercatat net buy Rp 164 miliar di pasar reguler. Hari ini, IHSG diperkirakan cenderung melemah seiring pelemahan EIDO dan sejumlah bursa pagi ini.
IHSG juga akan merespon berita penurunan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini oleh BI dari 5,2% menjadi 5,17%. Di minggu ini yang merupakan minggu terakhir sebelum libur panjang Lebaran, volume perdagangan umumnya berpotensi menjadi lebih sepi.
Penurunan IHSG berpotensi membatalkan peluang Uptrend yang terjadi pada 3 hari sebelumnya. Support IHSG di 5,700 berpotensi menahan IHSG untuk tidak merubah Uptrend menjadi Downtrend menuju 5,600 sampai 5,500 yang mulai terlihat kembali berpeluang terjadi. Technical Analyst meyakini IHSG masih akan kembali Downtrend hingga menuju 5,500.
Sektor yang layak dipilih adalah : Retail dan Construction. Sektor untuk Bottom Fishing adalah : Industrial Area, Mineral dan Oil&Gas. Waspadai sektor : Cigarettes, Poultry, Auto, Media, Telecom, Bank, Residential, Coal dan CPO.
Rekoemendasi saham hari ini:
LQ45 : KLBF dan TLKM
Non-LQ45 : AISA
Swing Trading Recommendation
Concern : ADHI dan BBRI
Consumer Related : FMCG (MYOR), Retail (MAPI), Cigarettes (GGRM)
Infrastructure Related : Construction (ADHI), Telecom (TLKM), Toll (JSMR)
Interest Related : Bank (BBCA, BBTN, BBRI)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
