Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sebab India Jadi Importir CPO Terbesar di Dunia

India menjadi importir minyak kelapa sawit atau CPO terbesar di dunia. Berdasarkan data Bank Dunia, pada musim 2016-2017, Negeri Hindustan mengonsumsi 9,35 juta ton, atau 15,17% dari total penyerapan global sejumlah 61,62 juta ton.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis,com, JAKARTA - India menjadi importir minyak kelapa sawit atau CPO terbesar di dunia. Berdasarkan data Bank Dunia, pada musim 2016-2017, Negeri Hindustan mengonsumsi 9,35 juta ton, atau 15,17% dari total penyerapan global sejumlah 61,62 juta ton.

Sementara itu, menurut Credit Analysis & Research Ltd (CARE Ratings) impor CPO India pada musim 2015-2016 mencapai 8,37 juta ton. Apa penyebab India menjadi importir CPO terbesar di dunia?

Menurut CARE Ratings, satu-satunya minyak nabati yang tidak diproduksi di India ialah CPO. Alhasil pemenuhan kebutuhan CPO hanya bisa melalui impor.

Pada musim 2015-2016, impor minyak nabati India mencapai 14,5 juta ton. Dari jumlah tersebut, CPO berkontribusi 57,72%.

Berdasarkan survei Bloomberg yang melibatkan lima responden termasuk pialang dan analis, impor CPO India bakal meningkat 21% year on year (yoy) pada Mei 2017 menjadi 798.000 ton. Ini menandakan kinerja pengapalan masuk importir CPO terbesar di dunia itu bertumbuh selama 4 bulan berturut-turut.

Sementara total pembelian minyak nabati pada Mei 2017 naik sekitar 29% menjadi 1,32 juta ton. Adapun Asosiasi Ekstraktor (India Solvent Extractors’ Association of India/ SEA) akan merilis data resmi pada pertengahan bulan ini.

Chief executive officer perusahaan broker minyak nabati Sunvin Group Sandeep Bajoria mengatakan harga patokan CPO menurun dalam 5 bulan berturut-turut, yang menjadi pemerosotan terpanjang sejak 2005. Lesunya harga terjadi karena pasar mengantisipasi pemulihan produksi di Indonesia dan Malaysia setelah dampak kekeringan El Nino menghilang.

Antisipasi pertumbuhan pasokan membuat harga CPO global merosot sekitar 20% sepanjang 2017. Sentimen ini menguntungkan negara importir seperti India, yang masih mengandalkan pasokan dari negara lain untuk memenuhi 70% kebutuhan minyak masaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper