Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terbebani Kenaikan Produksi Global, Harga Minyak Terus Terkoreksi

Pergerakan harga minyak mentah dunia berakhir melemah untuk hari kedua berturut-turut pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di saat pasar masih terbebani oleh kenaikan tak terduga pada jumlah persediaan bensin di Amerika Serikat (AS) serta berlanjutnya kekhawatiran akan kelebihan suplai global.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah dunia berakhir melemah untuk hari kedua berturut-turut pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), di saat pasar masih terbebani oleh kenaikan tak terduga pada jumlah persediaan bensin di Amerika Serikat (AS) serta berlanjutnya kekhawatiran akan kelebihan suplai global.

Pada perdagangan Kamis, harga minyak WTI kontrak Juli 2017 ditutup melemah 0,60% atau 0,27 poin ke US$44,46 per barel, setelah dibuka turun tipis 0,09% di posisi 44,69.

Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus 2017 turun 0,17% atau 0,08 poin ke US$46,92, setelah dibuka dengan pelemahan 0,43% atau 0,20 poin di posisi 46,80.

Pergerakan dolar AS yang naik ke level tertingginya dalam lebih dari dua pekan juga kian membebani minyak dengan menjadikan nilainya lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Harga minyak telah merosot meski organisasi negara-negara pengekspor (OPEC) dan sejumlah produsen non-OPEC termasuk Rusia berupaya mengurangi produksi sebesar 1,8 juta barel per hari (bph).

Pada tanggal 25 Mei, negara-negara tersebut sepakat untuk memperpanjang upaya pemangkasan produksi hingga Maret tahun depan. Namun harga minyak mentah telah turun sekitar 12% sejak hari itu di saat negara lainnya mendorong produksi mereka.

“Libya dan Nigeria telah menghasilkan lebih banyak minyak dan itu benar-benar menghalangi upaya OPEC,” kata Tariq Zahir, seorang pedagang minyak mentah dan anggota pengelola Tyche Capital Advisors, seperti dikutip dari Reuters (Jumat, 16/6/2017).

Sementara itu, produksi AS telah naik 10% selama setahun terakhir menjadi 9,33 juta bph, mendekati level negara penghasil utama, Rusia dan Saudi Arabia.

Pada perdagangan Rabu, harga minyak mentah pun anjlok hampir 4% menyusul laporan kenaikan persediaan bensin AS yang tak terduga. Menambah sentimen negatif, International Energy Agency (IEA) mengatakan pertumbuhan pasokan minyak diperkirakan akan melampaui permintaan pada tahun depan bahkan meskipun konsumsi global melebihi 100 juta bph untuk pertama kalinya.

Harga minyak WTI pagi ini terpantau lanjut turun 0,25% ke US$44,35 per barel pada pukul 07.10 WIB, sedangkan harga minyak Brent melemah 0,21% ke US$46,82 per barel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper