Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaim Tunjangan Pengangguran AS Turun, Greenback Makin Hijau

Dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatannya hingga perdagangan hari ini (Jumat, 16/6/2017), menyusul rilis data ekonomi AS terbaru yang memberi alasan bagi para investor untuk berharap bahwa bank sentral AS The Federal Reserve akan kembali menaikkan suku bunga acuannya.
Dollar AS./.Reuters
Dollar AS./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatannya hingga perdagangan hari ini (Jumat, 16/6/2017), menyusul rilis data ekonomi AS terbaru yang memberi alasan bagi para investor untuk berharap bahwa bank sentral AS The Federal Reserve akan kembali menaikkan suku bunga acuannya.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama siang ini menguat 0,09% atau 0,084 poin ke 97,517 pada pukul 12.55 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka naik tipis 0,06% atau 0,057 poin di level 97,490, setelah pada perdagangan Kamis berakhir menguat 0,51% atau 0,494 poin di posisi 97,433.

Pada Kamis, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun sebesar 8.000 menjadi 237.000 untuk pekan yang berakhir pada 10 Juni. Angka ini lebih rendah dari pada prediksi para ekonom dengan jumlah sebesar 242.000 klaim.

Di sisi lain, data indeks kondisi bisnis Empire State New York Fed dan indeks kondisi bisnis Philadelphia Fed juga melampaui ekspektasi para ekonom.

“Dolar jelas beraksi lebih positif hari ini dari yang terlihat pada Rabu pasca rilis data ekonomi AS sebelum pengumuman keputusan The Fed. Dolar saat ini tampaknya sudah melupakan data indeks harga konsumen yang mengejutkan,” ujar Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang untuk Mizuho Securities, dikutip Reuters.

Pada Rabu, The Fed menaikkan suku bunga acuannya serta menyatakan akan mulai mengurangi kepemilikan obligasi dan surat berharga lainnya tahun ini. Keputusan ini diambil bahkan ketika data inflasi dan penjualan ritel yang dirilis sebelumnya menunjukkan hasil yang lebih lemah dari ekspektasi.

Keputusan rapat The Fed (FOMC) pun dinilai relatif hawkish dengan mempertahankan rencana penaikan suku bunga lanjutan tahun ini. “Akan semakin sulit untuk menjual dolar,” tambah Yamamoto.

Penguatan dolar AS juga mendapat dukungan dari melemahnya kinerja mata uang yen Jepang setelah bank sentral Jepang (Bank of Japan/BOJ) hari ini memutuskan untuk mempertahankan stimulus moneternya.

BOJ juga meningkatkan penilaiannya untuk konsumsi swasta dan pertumbuhan luar negeri. Hal ini mengisyaratkan optimisme atas pemulihan ekonomi yang didorong ekspor.

Nilai tukar yen siang ini melemah 0,23% atau 0,25 poin ke posisi 111,19 per dolar AS pada pukul 13.06 WIB, setelah kemarin berakhir melemah tajam 1,23% di posisi 110,94. 

Posisi indeks dolar AS                                       

16/6/2017

(Pk. 12.55 WIB)

97,517

(+0,09%)

15/6/2017

97,433

(+0,51%)

14/6/2017

96,939

(-0,04%)

13/6/2017

96,975

(-0,17%)

12/6/2017

97,138

(-0,14%)

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper