Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hartadinata Abadi Oversubscribed 5,24 Kali

Hasil penawaran saham umum perdana PT Hartadinata Abadi Tbk. mengalami kelebihan permintaan hingga 5,24 kali.
Ilustrasi: Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia./Antara-Wahyu Putro
Ilustrasi: Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia./Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil penawaran saham umum perdana PT Hartadinata Abadi Tbk. mengalami kelebihan permintaan hingga 5,24 kali.

Sandra Sunanto, Direktur Utama Hartadinata Abadi, bangga akan atas kepercayaan para investor kepada Hartadinata. Dia mengungkapkan kelebihan permintaan (oversubscribed) permintaan atas saham-saham Hartadinata, menunjukkan adanya korelasi positif antara fundamental perusahaan yang kuat.

"Prospek pertumbuhan laba Hartadinata dan potensi pasar sektor industri ini sangat positif,” katanya dalam keterangan resmi pada Jumat (16/6/2017).

Oversubscribed emiten produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi ini menutup masa penawaran umum didominasi oleh investor institusi seperti lembaga asset manajemen, asuransi dan dana pensiun.  

Dalam pelaksanaan IPO ini, Hartadinata memprioritaskan investor long term (jangka panjang) sebagai pembeli saham, sesuai dengan sifat bidang usaha perusahaan, yang merupakan bisnis jangka panjang.

Total saham yang ditawarkan Hartadinata kepada publik sebanyak 1,1 miliar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru. Jumlah saham yang ditawarkan setara dengan 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor emiten bersandi saham HRTA setelah initial public offering (IPO).

Adapun komposisi penjatahan saham Hartadinata, sebanyak 8% dialokasi kepada para investor internasional dan 92% untuk investor domestik. Saham Hartadinata akan dicatat di lantai perdagangan BEI pada 21Juni 2017.

Harga penawaran umum saham perdana HRTA mencapai Rp300 per saham. Hartadinata menargetkan perolehan dana dari penawaran umum saham perdana sebesar Rp330 miliar.

Sandra mengungkapkan dana yang diperoleh rencananya digunakan separuhnya untuk membayar  pinjaman modal kerja dan sisanya untuk modal kerja dengan rincian 42% untuk pembelian bahan baku,  6% untuk pembelian mesin dan 2% untuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem e-commerce.

Melalui IPO ini, sambungnya, Hartadinata bisa menjadi menjadi pionir di industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas dalam hal keterbukaan dan transparansi yang tentunya mendukung tata kelola perusahaan yang baik.

Selain itu, pihaknya juga memperluasan pasar melalui penambahan jaringan toko perhiasan emas yang juga ditawarkan melalui sistem franchise menjadi salah satu strategi andalan perseroan untuk meraih kinerja gemilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper