Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Turun ke Level Terendah November 2016, Ini Penyebabnya!

Harga minyak mentah global merosot ke level terendah sejak November 2016 akibat data peningkatan stok bensin Amerika Serikat yang menunjukkan berkurangnya permintaan.
Harga minyak turun/nicholloils.com
Harga minyak turun/nicholloils.com

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah global merosot ke level terendah sejak November 2016 akibat data peningkatan stok bensin Amerika Serikat yang menunjukkan berkurangnya permintaan.

Pada perdagangan Kamis (15/6/2017) pukul 08.30 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2017 turun 0,07 poin atau 0,16% menuju US$44,66 per barel. Sementara minyak Brent kontrak Juli 2017 merosot 0,05 poin atau 0,11% menjadi US$46,95 per barel.

Pada Rabu (14/6/2017) waktu setempat, U.S. Energy Information Administration (EIA) melansir data stok minyak AS dalam sepekan yang berakhir Jumat (9/6/2017) turun 1,66 juta barel menjadi 511,55 juta barel.

Sementara itu, tingkat produksi minyak AS naik 12.000 barel menuju 9,33 juta barel per hari (bph), yang menjadi level tertinggi sejak akhir Mei 2017. Sebelumnya pada Desember 2016, AS konsisten menahan produksi di level 8,7 juta bph.

Persediaan bensin naik 2,1 juta barel menjadi 242,4 juta barel, atau level tertinggi sejak pertengahan Maret 2017. Sementara permintaan turun ke level terendah sejak April.

"Persediaan bensin membuat proyeksi harga minyak semakin bearish," tutur analis di Again Capital LLC John Kilduff seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (15/6/2017).

Minyak telah memperpanjang kemerosotannya di bawah US$50 per barel karena kekhawatiran tumbuh bahwa persediaan AS yang meningkat akan mengimbangi hambatan produksi oleh OPEC dan sekutunya termasuk Rusia. Namun, idealnya OPEC dan non-OPEC sepakat untuk memotong tambahan 1 juta barel per hari (bph) sampai kuartal I/2018, tidak hanya 1,8 juta bph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper