Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Dolar AS Menguat, Rupiah Terkoreksi

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terkoreksi 9 poin atau 0,07% ke level Rp13.286 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.272 - Rp13.297 per dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (15/6/2017).

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terkoreksi 9 poin atau 0,07% ke level Rp13.286 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.272 - Rp13.297 per dolar AS.

Pagi tadi, rupiah dibuka juga dengan pelemahan 0,09% atau 12 poin di level Rp13.289 per dolar AS.

Adapun pada perdagangan kemarin, (Rabu, 14/6), rupiah ditutup menguat 14 poin atau 0,11% ke level Rp13.277 per dolar AS.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama sore ini terpantau menguat 0,24% atau 0,235 poin ke 97,174 pada pukul 15.58 WIB.

Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya pada hari Rabu waktu setempat (14/6). Penaikan suku bunga ini dilakukan untuk yang kedua kalinya dalam tiga bulan.

The Fed juga menyatakan akan mulai mengurangi kepemilikan obligasi dan surat berharga lainnya tahun ini. Pernyataan ini menunjukkan optimisme terhadap tumbuhnya ekonomi AS dan penguatan pasar kerja.

Suku bunga acuan AS naik sebesar 25 basis poin ke kisaran target 1%-1,25%. The Fed juga memproyeksikan satu kali kenaikan lanjutan untuk tahun ini dan tampak mengesampingkan sejumlah data ekonomi yang menunjukkan beragam hasil baru-baru ini.

“Sepertinya The Fed tetap berpegang pada cerita mereka dan pasar tetap sangat skeptis bahwa Fed akan dapat mengambil tindakan hanya berdasarkan data yang mendasarinya. Saya akan berpikir bahwa di satu titik pasar akan memperhitungkan risiko yang lebih besar bahwa The Fed mungkin bergerak terlalu cepat,” kata Mark Cabana, head of U.S. short rates strategy di Bank of America Merrill Lynch, seperti dikutip dari Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper