Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aberdeen Asset Management: Investor Asing Tetap Buru Surat Utang Indonesia

Tren penaikan suku bunga acuan The Fed diproyeksi tidak memicu arus dana asing keluar dari pasar modal Indonesia. Sepanjang tahun berjalan, beli bersih (net buy) asing di pasar saham mencapai Rp19,53 triliun di pasar saham dan Rp98,11 triliun di obligasi negara tradeable.
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a press conference following the Feds two-day Federal Open Market Committee (FOMC) policy meeting in Washington June 15, 2016. REUTERS/Kevin Lamarque
U.S. Federal Reserve Chair Janet Yellen holds a press conference following the Feds two-day Federal Open Market Committee (FOMC) policy meeting in Washington June 15, 2016. REUTERS/Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA--Tren penaikan suku bunga acuan The Fed diproyeksi tidak memicu arus dana asing keluar dari pasar modal Indonesia. Sepanjang tahun berjalan, beli bersih (net buy) asing di pasar saham mencapai Rp19,53 triliun di pasar saham dan Rp98,11 triliun di obligasi negara tradeable.

Bank Sentral AS (The Fed) baru saja merilis keputusan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke level 1,00%-1,25%.

Pasca pengumuman tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,28% ke level 5.776,28 pada perdagangan Kamis (15/6). Dalam satu bulan terakhir, net sell asing mencapai Rp8,39 triliun. Meski demikian, secara kumulatif investor asing masih membukukan net buy Rp19,53 triliun.

Di sisi lain, Indonesia Composite Bond Index justru menguat 0,07% ke level 226.7492 atau tumbuh 8,75% secara year-to-date.

Barat Joshi, Manajer Investasi Aberdeen Asset Management Indonesia, menuturkan ekonomi Amerika Serikat yang terus membaik bakal mendorong The Fed terus menaikkan suku bunga acuan. Keputusan tersebut bakal mengerek imbal hasil surat utang AS (US Treasury).

"Tetapi spread yield surat utang Indonesia masih positif dan sangat lebar terhadap US Treasury. Investor asing tetap memburu surat utang Indonesia, apalagi Indonesia sudah dapat investment grade dari S&P," ucapnya, Kamis (15/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper