Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lanjut Terkoreksi hingga Akhir Sesi I, IHSG Waspadai Aksi Ambil Untung

IHSG turun 0,22% atau 12,99 poin ke level 5.779,91 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 0,29% atau 16,60 poin di level 5.776,30.
Karyawati beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawati beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan koreksinya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (15/6/2017).

IHSG turun 0,22% atau 12,99 poin ke level 5.779,91 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 0,29% atau 16,60 poin di level 5.776,30.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.773,16 - 5.791,20.

Sebanyak 141 saham menguat, 136 saham melemah, dan 272 saham stagnan dari 549 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama dari sektor aneka industri (-2,51%) dan tambang (-0,70%).

Adapun empat sektor lainnya bergerak positif, dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 0,43%.

Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak mixed pada perdagangan hari ini. Secara teknikal, indeks diprediksi bergerak di kisaran 5736-5821 dengan kewaspadaan terhadap aksi profit taking.

Tim riset Sinarmas Sekuritas mengungkapkan, sesuai dengan ekspektasi pasar, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

The Fed juga mengindikasikan pelonggaran balance sheet yang apabila pertumbuhan ekonomi sesuai dengan yang diharapkan akan dimulai pada tahun ini dengan perbandingan obligasi dan mortgage backed securities di level 3:2. Probabilitas untuk kenaikan suku bunga ketiga pada tahun 2017 turun dari sebelumnya 48% ke level 28%.

Meski demikian, dari segi domestik, hal ini dilihat tidak akan mempengaruhi kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) mengingat nilai tukar mata uang rupiah yang tergolong kuat dan seiring datangnya hari raya dimana pergantian suku bunga cukup berisiko.

Di pasar regional, indeks FTSE Straits Time Singapura siang ini terpantau melemah 0,56%, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,02%, indeks SE Thailand naik 0,09%, dan indeks PSEi Filipina menguat 0,72%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau masih melemah 0,03% atau 4 poin ke Rp13.281 per dolar AS pada pukul 11.54 WIB.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.272-13.291.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper