Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Pekan Depan Diprediksi Bergerak Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan masih akan bergerak terbatas.
Karyawan beraktivitas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG), di Jakarta, Rabu (7/6)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG), di Jakarta, Rabu (7/6)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan diperkirakan masih akan bergerak terbatas.

Analis Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG masih menunjukkan usaha untuk meninggalkan level konsolidasi yang belum kunjung terealisasi.

Dia mengatakan support saat ini sedang diuji dengan resistance level belum berhasil ditembus untuk kembali memperkokoh pola uptrend jangka pendek, namun dengan terjaganya support level memberikan gambaran bahwa kondisi pergerakan IHSG masih berada dalam batas aman, hal ini juga ditunjang oleh masa masa pembagian deviden dari beberapa emiten,

"IHSG berpotensi menguat di level 5661 – 5797," ujar dia.

Adapun saham-saham yang direkomendasikan adalah HMSP, LSIP, TBIG, GGRM, UNVR, INDF, ANTM, MYOl, dan EXCL

Sementara itu, analis Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG break out support MA25 dan menguji support MA50. Indikator stochastic bergerak bearish mencapai area oversold dengan pergerakan RSI yang terus tertekan.

Dia mengatakan signal rebound belum cukup kuat sehingga diperkirakan IHSG akan melakukan pengujian pada support MA50 dilevel 5660 terlebih dahulu dengan range pergerakan 5640-5760. Saham-saham yang mulai dapat dicermati diantaranya AKRA, LPKR, SMRA, WIKA, WSKT, JSMR.
IHSG menutup pekan dengan pelemahan 27.40 poin sebesar -0.48% dilevel 5675.52 dengan indeks sektor aneka industri dan perbankkan memimpin pelemahan. Data penjualan eceran yang turun menjadi 4.2% dari 5.4% sukses menjadi salah satu faktor alasan investor melakukan aksi jual diakhir pekan. Investor asing pun tercatat net sell cukup tinggi dilevel 1.02 Triliun rupiah. Sehingga total capital outflow yang terjadi dalam sepekan ini sebesar 2.11 Triliun rupiah.

Mayoritas bursa di Asia ditutup menguat diakhir pekan seiring aksi rebound bursa saham Jepang. Yen turun 0.4% setelah mengalami penguatan cukup signifikan. Minyak West Texas naik 0,2% menjadi $ 45,72 per barel, setelah dua hari mengalami kerugian. Minyak mentah telah merosot minggu ini karena kenaikan stok minyak mentah A.S. yang tak terduga meragukan kemampuan OPEC untuk menyeimbangkan pasar minyak mentah dunia.

Bursa Eropa dibuka optimis disaat Poundsterling jatuh karena partai Konservatif menguasai dan Ingris sehingga membuat ketidakpastian menjelang negosiasi Brexit dimulai. Poundsterling menuju penurunan terbesar dalam delapan bulan karena pemilihan nasinoal untuk memperkuat PM dalam negosiasi dengan Uni Eropa. Data aktifitas eksport di Jerman menunjukan pertumbuhan yang kontraksi dengan ekspektasi naik 0.9% dari 0.4%. Sentimen selanjutnya dipekan depan diantaranya Penjualan kendaraan, Aktifitas eksport import, posisi neraca perdagangan dan Tingkat suku bunga di Indonesia, Sedangkan dari Global investor akan memperhatikan data Penjualan ritel Tiongkok, tingkat inflasi, Penjualan ritel dan Keputusan FOMC dalam kebijakan moneter di AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper