Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM 9 JUNI: Akhir Sesi I, IHSG Melemah 0,24%, Aneka Industri Terlemah

IHSG melemah 0,24% atau 13,57 poin ke level 5.689,35 di akhir sesi I, setelah dibuka juga dengan pelemahan 0,06% atau 3,67 poin di level 5.699,25.
Karyawati beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawati beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (9/6/2017).

IHSG melemah 0,24% atau 13,57 poin ke level 5.689,35 di akhir sesi I, setelah dibuka juga dengan pelemahan 0,06% atau 3,67 poin di level 5.699,25.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.685,84 - 5.704,86.

Sebanyak 144 saham menguat, 153 saham melemah, dan 251 saham stagnan dari 547 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif, didorong oleh sektor aneka industri yang melemah 1,36%, diikuti sektor pertanian yang melemah 0,81%.

Adapun empat sektor lainnya menguat, dipimpin sektor infrastruktur dengan penguatan 0,45%.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 8 poin atau 0,06% ke level Rp13.290 per dolar AS.

Kepala riset Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih terlihat betah berada dalam rentang konsolidasi wajar ditengah gejolak harga komoditas, pergerakkan masih terlihat aman berada dalam rentang konsolidasi wajar walaupun masih terjadi gelombang capital outflow yang belum terlalu besar.

Menurutnya,  peluang kenaikan masih terlihat cukup besar, dan momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam rentang jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend.

“Investor dapat mencermati rilis data cadangan devisa yang terlansir dalam kondisi stabil sebagai pengingat bahwa kondsi perekonomian kita dalam kondisi stabil,”  ujarnya dalam riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper