Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Comey Bersaksi di Depan Kongres, Wall Street Ditutup Menguat Tipis

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 8,84 poin atau 0,04% ke level 21.182,53, sedangkan indeks Standard & Poors 500 menguat 0,65 poin atau 0,03% ke posisi 2.433,79 dan Nasdaq Composite naik 24,38 poin atau 0,39% menjadi 6.321,76.
Wallstreet/Reuters
Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat tipis pada perdagangan Kamis (8/6/2017) setelah kesaksian mantan direktur FBI James Comey.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 8,84 poin atau 0,04% ke level 21.182,53, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 0,65 poin atau 0,03% ke posisi 2.433,79 dan Nasdaq Composite naik 24,38 poin atau 0,39% menjadi 6.321,76.

Seperti dilansir Reuters, Comey mengatakan bahwa Presiden Donald Trump memecatnya untuk menghentikan penyelidikan terhadap campur tangan Rusia dalam pemilihan umum AS bulan November tahun lalu..

Dalam pernyataannya, Comey mengatakan bahwa Presiden Trump berbohong dalam menggambarkan pertemuan mereka dan dia tidak ragu bahwa Rusia mencampuri pemilihan tersebut, namun yakin bahwa tidak ada jumlah suara yang telah diubah.

Investor telah berada di jalur depan menjelang kesaksian Comey di depan komite Senat yang pertama sejak dipecat oleh Trump pada tanggal 9 Mei. Adapun catatan kesaksiannya telah diumumkan pada hari Rabu.

Perhatian pasar terhadap masalah ini adalah apakah pemerintahan Trump dapat mengesampingkan penyelidikan ini dan memicu kembali momentum agenda mereka mengenai pemotongan pajak dan deregulasi.

Beberapa analis lain tidak begitu gembira dengan efek kesaksian Comey in dan mengenai dampaknya terhadap agenda Trump.

"Ini membuat kita berada di tempat sebelumnya. Menjadi lebih sulit bagi pemerintah Trump untuk menyusun paket stimulus fiskal," kata John Canavan, ahli strategi pasar Stone & McCarthy Research Associates, seperti dikutip Reuters.

"Apa pun yang bisa mereka lakukan dengan reformasi pajak dan belanja infrastruktur akan jauh lebih kecil dari yang diperkirakan. Hal ini juga dapat mendorong waktu stimulus fiskal ke 2018, atau mungkin di tahun 2019," lanjutnya.

Sementara itu, efek “perdagangan reflasi” Trump yang dinanti-nanti sektor perbankan dan yang terkait dengan belanja infrastruktur kembali pada hari Kamis, dengan sektor keuangan indeks S&P 500 naik 1,1%. Sementara itu, indeks konstruksi naik 1,4%.

"Jika ada sentimen memberatkan yang muncul, kami pasti sudah mendengarnya lebih dari yang telah kami dengar sejauh ini," kata Scott Wren, pakar strategi ekuitas global Wells Fargo Investment Institute, seperti dikutip Reuters.

Juga mendukung saham infrastruktur, khususnya perusahaan baja, pengumuman dari Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross bahwa tinjauan keamanan nasional terhadap industri baja AS akan mengedepankan kepentingan produsen dan konsumen baja domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper