Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Buru Safe Haven, Impor Emas China Diperkirakan Melonjak 50%

Menurut Direktur Chinese Gold & Silver Exchange Society (CGSE), Haywood Cheung, daratan utama China siap mengimpor sekitar 1.000 metrik ton emas dari kawasan itu tahun ini.
Emas/Istimewa
Emas/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – China, konsumen emas terbesar di dunia, dapat meningkatkan impornya melalui Hong Kong seiring upaya investor lokal melindungi aset mereka dari risiko nilai tukar mata uang, melambatnya pasar properti, dan saham yang volatil.

Menurut Direktur Chinese Gold & Silver Exchange Society (CGSE), Haywood Cheung, daratan utama China siap mengimpor sekitar 1.000 metrik ton emas dari kawasan itu tahun ini.

Berdasarkan data Hong Kong Census and Statistics Department yang dihimpun Bloomberg, angka itu jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah pembelian bersih sebesar 647 ton pada tahun lalu, sekaligus yang tertinggi sejak 2013.

Permintaan emas meningkat akibat kekhawatiran seputar pasar properti, saham, dan obligasi serta prospek yuan, di tengah dorongan pemerintah untuk mengurangi leverage dalam sistem finansial.

Menurut data dari China Gold Association, konsumsi lokal pun naik 15% pada kuartal pertama, dengan penjualan emas batangan untuk investasi melonjak lebih dari 60%. China juga mengimpor emas dari Swiss.

“Investor melihat cara lain untuk berinvestasi, aset yang aman (safe haven) untuk melindungi renminbi mereka karena depresiasi. Jadi, semua orang mulai mencari produk safe haven. Saya pikir kita akan memiliki tahun yang baik,” kata Cheung dalam wawancara di sebuah konferensi logam mulia di Singapura, seperti dikutip dari Bloomberg (Selasa, 6/6/2017).

CGSE berencana untuk membangun gudang berikat di Qianhai, dengan kapasitas penyimpanan sebesar 1.500 ton emas. Menurut Cheung, pembangunan gudang tersebut diperkirakan selesai dalam dua hingga tiga tahun.

Sebuah gudang sementara yang menampung sekitar 50-100 ton emas akan beroperasi pada akhir tahun ini.

Sementara permintaan investasi di China terbilang cukup kuat, permintaan untuk perhiasan mungkin akan mengalami penurunan kembali tahun ini dalam hal volume. Menurut Philip Klapwijk, direktur pelaksana Precious Metals Insights Ltd., konsumen mengeluarkan uang mereka untuk hal-hal lain seperti properti atau melakukan perjalanan. Konsumen juga cenderung memilih produk-produk berkadar 18 karat daripada 24 karat.

“Saya kira permintaan perhiasan akan lebih menurun. Jadi, permintaan di China tahun ini bisa sedikit turun. Penggunaan emas untuk tujuan finansial di China juga bisa berkurang,” ujar Klapwijk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper