Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp12,6 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., memperoleh kontrak baru Rp12,6 triliun dalam periode Januari-Mei 2017 atau meningkat 77% dibandingkan dengan Rp7,1 triliun pada periode yang sama 2016.
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA--Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., memperoleh kontrak baru Rp12,6 triliun dalam periode Januari-Mei 2017 atau meningkat 77% dibandingkan dengan Rp7,1 triliun pada periode yang sama 2016.

Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan, kontrak baru itu telah mencapai 31% dari total target sebesar Rp40,6 triliun sepanjang tahun. Program spesialisasi yang diterapkan sejak awal tahun, ujarnya, diharapkan akan meningkatkan kinerja perseroan.

“Selain itu, perseroan memiliki kondisi keuangan yang sehat sehingga mampu mendanai pemenuhan kontrak-kontrak yang diperoleh,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/6/2017).

Kontrak baru senilai Rp12,6 triliun itu terdiri dari kontrak baru induk sebesar Rp10,9 triliun dan anak perusahaan Rp1,7 triliun. Proyek itu terdiri dari proyek BUMN dengan porsi 71%, proyek swasta 16%, dan pemerintah 13%.

Berdasarkan jenis pekerjaannya, kontrak perseroan itu berasal dari proyek gedung dengan porsi 40%, proyek rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) 36%, jalan jembatan 13% dan bangunan air 12%.

“Dengan mengantongi kontrak baru sampai dengan Mei 2017 sebesar Rp12,6 triliun, manajemen perseroan optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp40 triliun ini dapat terlampaui,” kata Tumiyana.

Sejumlah kontrak yang diperoleh perusahaan berasal dari proyek seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Meulaboh senilai Rp1,8 triliun, proyek apartemen Grand Satria di Bekasi Rp677 miliar, pembangunan terminal multipurpose dan fasilitas pendukung pelabuhan Kuala Tanjung Rp482,58 miliar.

Selain itu, proyek lainnya antara lain Social Security Tower Jakarta Rp436,98 miliar, Rumah Susun Sewa Stasiun Depok Rp415 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Solo Rp390 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) di Tolo Sulawesi Selatan berkapasitas 72 MW senilai Rp375 miliar dan sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper