Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Kecemasan Oversupply Kembali Tekan Otot WTI & Brent

Tenaga harga minyak mentah dunia mengendur pada perdagangan siang ini (Selasa, 30/5/2017), seiring berlanjutnya kekhawatiran akan oversupply melebihi tanda-tanda kuatnya awal musim berkendara di Amerika Serikat (AS).
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Tenaga harga minyak mentah dunia mengendur pada perdagangan siang ini (Selasa, 30/5/2017), seiring berlanjutnya kekhawatiran akan oversupply melebihi tanda-tanda kuatnya awal musim berkendara di Amerika Serikat (AS).

Harga minyak WTI kontrak Juli 2017 turun tipis 0,02% atau 0,01 poin ke US$49,79 per barel, setelah dibuka dengan penguatan 0,26% di posisi 49,93.

“Spot WTI berusaha bergerak lebih tinggi dalam perdagangan yang tipis, namun gagal mencapai level US$50,” ujar Jeffrey Halley, analis pasar senior OANDA di Singapura, seperti dikutip Reuters.

Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juli 2017 melemah 0,31% atau 0,16 poin ke US$52,13, setelah dibuka turun tipis 0,08% atau 0,04 poin di posisi 52,25.

Menurut para analis, dorongan harga di awal perdagangan datang dari sejumlah indikator bahwa musim berkendara AS memberi awal yang kuat.

Permintaan di AS untuk bahan bakar transportasi seperti bensin untuk mobil, solar untuk bus, dan bahan bakar jet untuk pesawat cenderung meningkat secara signifikan saat keluarga mengunjungi teman dan kerabat atau berlibur selama bulan-bulan musim panas.

Periode berkendara selama musim panas resmi dimulai pada hari libur Memorial Day pada awal pekan ini.

“Awal musim berkendara di AS meningkatkan kepercayaan di pasar bahwa stok akan mulai turun dalam beberapa minggu mendatang,” papar ANZ hari ini.

American Automobile Association (AAA) sebelumnya memperkirakan akan ada 39,3 juta warga AS yang menempuh jarak sekitar 80 km selama akhir pekan Memorial Day, jarak tempuh tertinggi selama Memorial Day sejak 2005.

Meskipun demikian, para pedagang mengatakan bahwa kekhawatiran kelebihan pasokan tetap membebani harga.

Menurut firma jasa energi Baker Hughes, para pengebor di AS telah menambah jumlah rig untuk pekan ke-19 berturut-turut menjadi 722 rig, tertinggi sejak April 2015 sekaligus rentetan kenaikan terpanjang sepanjang sejarah.

Di sisi lain, ada pula keraguan apakah keputusan OPEC untuk memperpanjang periode pemangkasan produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bph) hingga akhir kuartal pertama 2018 akan secara signifikan memperketat pasar demi menghentikan kelebihan pasokan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper