Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA JEPANG: Efek Trump dan Ledakan Manchester Dorong Yen, Nikkei 225 & Topix Ditutup Melemah

Pergerakan bursa saham Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari ini (Selasa, 23/5/2017), tertekan oleh penguatan kinerja mata uang yen di tengah berlanjutnya kekhawatiran seputar pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Bursa Jepang Topix/Reuters
Bursa Jepang Topix/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari ini (Selasa, 23/5/2017), tertekan oleh penguatan kinerja mata uang yen di tengah berlanjutnya kekhawatiran seputar pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Indeks Topix hari ini dibuka turun 0,08% atau 1,25 poin di level 1.566,40 dan berakhir melemah 0,16% atau 2,43 poin ke 1.565,22.

Dari 2.008 saham pada indeks Topix, 973 saham di antaranya menguat, 903 saham melemah, dan 132 saham stagnan.

Adapun indeks Nikkei 225 ditutup melemah 0,33% atau 65 poin ke level 19.613,28 setelah dibuka turun 0,16% atau 30,54 poin di 19.647,74.

Sebanyak 51 saham menguat, 160 saham melemah, dan 14 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Tokyo Electron Ltd. yang drop 2,07% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Nikkei, diikuti oleh Fast Retailing Co. Ltd. yang melandai 0,75% dan Dentsu Inc. yang anjlok 2,36%.

Sementara itu, nilai tukar yen siang ini terpantau menguat 0,31% atau 0,34 poin ke 110,96 yen per dolar AS pada pukul 13.43 WIB, setelah dibuka stagnan di posisi 111,30.

Yen menguat terhadap dolar AS setelah Washington Post melaporkan bahwa Trump pada bulan Maret meminta Direktur Intelijen Nasional Daniel Coats dan Direktur NSA Michael Rogers untuk secara terbuka membantah adanya kolusi antara tim kampanye Trump dan pemerintah Rusia.

Penguatan yen juga ditopang oleh insiden ledakan di Manchester yang menyebabkan sedikitnya 19 orang tewas. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat di hari ketiga pada perdagangan Senin dan pemerintahan Trump berencana merilis proposal anggarannya hari ini waktu setempat.

“Ketika terdapat kejelasan tentang rencana anggaran AS, hal itu mungkin dapat meredakan tentang bagaimana penyelidikan seputar kaitan dengan Rusia akan mempengaruhi kemampuan pemerintah untuk merealisasikan kebijakannya,” ujar Toshihiko Matsuno, senior strategist SMBC Friend Securities Co., seperti dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper