Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TARGET KINERJA: SUPR Incar Pertumbuhan Pendapatan 10%

Perusahaan pengelolaan dan penyewaan menara telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama Tbk., mengincar pertumbuhan pendapatan 8%-10% pada 2017 dibandingkan dengan Rp1,82 triliun pada 2016.

JAKARTA -- Perusahaan pengelolaan dan penyewaan menara telekomunikasi, PT Solusi Tunas Pratama Tbk., mengincar pertumbuhan pendapatan 8%-10% pada 2017 dibandingkan dengan Rp1,82 triliun pada 2016.

Direktur Keuangan Solusi Tunas Pratama Juliawati Gunawan mengatakan, perusahaan memperkirakan dapat membukukan pendapatan Rp1,9 triliun-Rp2 triliun pada 2017. “Margin EBITDA kami targetkan 85%-86% pada 2017,” katanya, Rabu (23/5).

Sebagian besar atau sekitar 88% pendapatan perusahaan saat ini dikontribusikan dari empat operator telekomunikasi besar di Indonesia yaitu PT Telkom (Persero) Tbk., PT Indosat Tbk., PT XL Axiata Tbk., dan PT Hutchison Tri Indonesia.

Sebagai gambaran, pendapatan emiten berkode saham SUPR itu terus meningkat sejak 2010 sampai 2016. Peningkatan itu juga diikuti oleh peningkatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2015 hingga 2016.

Pada 2016, Solusi Tunas Pratama membukukan laba bersih Rp237,12 miliar atau meningkat dibandingkan dengan Rp136,87 miliar pada 2015. Kendati membukukan keuntungan, perusahaan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.

Untuk mendukung kegiatan usaha pada 2017, Solusi Tunas Pratama menganggarkan belanja modal senilai Rp700 miliar-Rp800 miliar atau meningkat tipis dibandingkan dengan realisasi Rp600 miliar-Rp700 miliar pada 2016.

Juliawati mengatakan, belanja modal itu sebagian akan digunakan untuk bisnis konvensional perusahaan. Secara lebih rinci, belanja modal itu akan digunakan untuk pembangunan menara sebanyak 300 unit dan tenant sebanyak 600.

Pada saat ini, perusahaan memiliki 6.349 menara dan 549 microcell poles yang sebagian besar terletak di Jawa dan Sumatra serta 2.712 km jaringan serat optik. “Capex itu juga akan kami gunakan untuk strengthening [memperkuat] bisnis fiber kami,” katanya.
Menurutnya, sumber dana capex tersebut akan berasal dari kas internal perusahaan. Sampai 31 Maret 2017, kas dan setara kas perusahaan mencapai Rp793,46 miliar atau meningkat signifikan dibandingkan dengan Rp184,99 miliar pada 31 Maret 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper