Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Brent Bakal Memanas ke US$60 per barel

Harga minyak brent berpeluang memanas menuju US$60 per barel jika OPEC dan non OPEC setuju memperpanjang pemangkasan produksi hingga kuartal I/2018.
Harga minyak naik/Ilustrasi
Harga minyak naik/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak brent berpeluang memanas menuju US$60 per barel jika OPEC dan non OPEC setuju memperpanjang pemangkasan produksi hingga kuartal I/2018.

Pada perdagangan Senin (22/5/2017) pukul 10.43 WIB, harga minyak WTI kontrak Juni 2017 naik 0,51 poin atau 1,01% menuju US$50,84 per barel. Sementara minyak Brent kontrak Juli 2017 meningkat 0,50 poin atau 0,93% menjadi US$54,11 per barel.

Gordon Kwan, head of Asian oil and gas research Nomura, menyampaikan pertemuan di Wina pada Kamis (25/5/2017) akan mendukung pemulihan harga minyak ke depan. Harga minyak Brent diprediksi memanas menuju US$60 per barel pada tahun ini dan US$70 per barel pada 2018.

"Pemangkasan produksi akan menurunkan persediaan minyak dari level rerata lima tahun terakhir," paparnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (22/5/2017).

Sebelumnya pada 30 November 2016, OPEC memutuskan memangkas produksi hingga 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 32,5 juta bph pada paruh pertama tahun ayam api untuk memperbaiki harga minyak di pasar global yang menurun sejak pertengahan 2014.

Kemudian pada 10 Desember 2016, sembilan negara produsen lain seperti Rusia dan Meksiko - yang kerap disebut sebagai pihak non OPEC- setuju ikut pemangkasan suplai sebesar 558.000 bph.

Artinya, pemangkasan produksi yang berlangsung pada Januari 2017-Juni 2017 dengan target sekitar 1,8 juta bph. Tercapainya perjanjian ini cukup mengejutkan pasar karena terakhir kali OPEC dan non-OPEC mencapai mufakat terjadi pada 2001 silam.

Namun demikian, sambung Kwan, masih ada volatilitas tak terduga dari pertumbuhan suplai AS yang memanfaatkan kenaikan harga akibat pemangkasan suplai OPEC dan non-OPEC. Terkini pada Jumat (19/5/2017), data Barker Hughes mengemukakan jumlah rig minyak bertambah 8 buah menjadi 720 rig.

Ini merupakan level tertinggi sejak April 2015 sekaligus menunjukkan pertumbuhan dalam 18 pekan terakhir. Menurut U.S. Energy Information Administration (EIA) rerata produksi minyak Paman Sam pada 2017 mencapai 9,3 juta bph, dari 2016 sejumlah 8,9 juta bph. Pada tahun depan, volume pemompaan akan menuju rekor tertinggi, yakni 10 juta bph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper