Bisnis.com, JAKARTA – PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) berencana melakukan pemecahan nilai saham perseroan dengan rasio 1 berbanding 2.
Untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan mengajukan permohonan persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa.
Direktur BRPT Henky Susanto dan Direktur BRPT Salwati Agustina dalam keterbukaan informasinya mengungkapan rencana pemecahan nilai nominal saham perseroan (stock split) tersebut akan mengubah nilai nominal saham dari sebelumnya sebesa Rp1.000 per lembar menjadi Rp500 per lembar.
“Alasan dari pemecahan nilai nominal saham perseroan tersebut adalah untuk meningatkan likuiditas dari perdagangan saham perseroan,” tulisnya dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (19/5/2017).
Direksi perseroan dalam keterbukaan informasi sebelumnya yang dipublikasikan Rabu (17/5/2017) mengungkapkan akan melakukan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 8 Juni 2017. Agenda RUPSLB berupa persetujuan atas pemecahan nilai nominal saham perseroan.
Adapun, pada perdagangan Jumat (19/5/2017), harga saham BRPT meningkat 7,02% dan ditutup pada level 3.200.
Baca Juga
Sepanjang pekan lalu, harga saham BRPT masih menguat 4,9%. Bahkan jika ditengok sepanjang tahun berjalan, harga saham BRPT meroket 118,43% dari posisi 1.465 pada 30 Desember 2016.
Tak dapat dipungkiri, peningkatan harga saham BRPT pada tahun ini didorong rencana akuisisi sebagian besar saham Star Energy Group Holding Pte. Ltd. yang dimiliki Star Energy Investment Ltd. dan star Energy Holdings Limited.
Usai menyelenggarakan RUPSLB pada 3 Februari 2017, harga saham BRPT terus menanjak. Dalam RUPSLB tersebut, sebanyak 98,83% pemegang saham BRPT sepakat untuk menjaminkan saham perseroan di PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk. yang akan digunakan untuk memperoleh pinjaman sindikasi bank dengan jumlah sebanyak-banyaknya US$300 juta.
Penguatan harga saham BRPT terus berlanjut usai perseroan menandatangani supplemental memorandum of understanding dengan Star Energy Investment Ltd dan SE Holdings Limited terkait rencana akuisisi sebagian besar saham dalam Star Energy Group Holdings Pte Ltd. pada 21 Maret 2017.
Perseroan harus memenuhi sejumlah persyaratan yang nantinya dituangkan dalam perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sale and purchase agreement [CSPA], antara lain due diligence atas Star Energy Group Holdings Pte Ltd.
Penguatan harga saham BRPT terus berlanjut hingga puncak tertingginya sepanjang tahun berjalan pada 11 April 2017 yang mencapai level 3.670.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
