Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA CPO: Ekspor Indonesia Diprediksi Turun Lagi, Sawit Kembali Melemah

Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka dengan kenaikan 0,19% atau 5 poin di posisi 2.631 ringgit per ton.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (19/5/2017), seiring perubahan positif pada kinerja mata uang ringgit Malaysia

Kontrak berjangka CPO untuk Agustus 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka dengan kenaikan 0,19% atau 5 poin di posisi 2.631 ringgit per ton.

Pergerakannya namun berbalik melemah 0,50% atau 13 poin ke level 2.613 ringgit per ton pada pukul 10.15 WIB.

Adapun pada perdagangan Kamis (18/5), harga CPO kontrak Agustus ditutup melemah 0,64% atau 17 poin ke level 2.626, seiring pelemahan pada minyak kedelai yang membatasi permintaan.

“Bursa sawit mengekor pelemahan pada bursa minyak kedelai AS dan minyak sawit Dalian,” ujar Tasvinderjit Singh, associate director CIMB Futures di Kuala Lumpur.

Sementara itu, nilai tukar ringgit pagi ini terpantau berbalik menguat 0,01% ke 4,3275 per dolar AS pada pukul 10.27 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan tipis 0,08% di posisi 4,3315.

Turut menekan sawit, ekspor minyak sawit dari Indonesia diprediksi turun untuk bulan ketiga pada April, rentetan penurunan terpanjang dalam dua tahun, di saat para pembeli Uni Eropa mengurangi pembelian dan konsumsi domestik meningkat.

Berdasarkan prediksi rata-rata terhadap analis dan eksekutif pekebunan dalam survey Bloomberg, ekspor minyak sawit dan minyak kernel turun 2,8% menjadi 2,4 juta metrik ton pada bulan lalu dibandingkan dengan Maret.

Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia yang dihimpun Bloomberg, angka tersebut adalah yang terendah sejak September sekaligus merupakan rentetan penurunan terpanjang sejak Februari 2015.

“Ekspor turun pada bulan April, terutama ekspor ke UE karena mereka lebih memilih menggunakan minyak canola untuk biodiesel,” ujar Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak NabatiIndonesia, seperti dikutip dari Bloomberg.

Menurutnya, tingkat permintaan kemungkinan akan turun akibat pihak Parlemen Eropa menyerukan standar lingkungan yang lebih ketat untuk minyak kelapa sawit.

 

Pergerakan Harga CPO Kontrak Agustus 2017

Tanggal

Level

Perubahan

19/5/2017

(Pk. 10.15 WIB)

2.613

-0,50%

18/5/2017

2.626

-0,64%

17/5/2017

2.643

+1,26%

16/5/2017

2.610

+0,04%

15/5/2017

2.609

+1,16%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper