Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA: Terdampak Volatilitas Global, Indeks MSCI Asia Pacific Anjlok

Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,9% pada pukul 2.05 siang waktu Tokyo (pukul 12.05 WIB), penurunan terbesar sejak 6 April.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Asia melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (18/5/2017), terdampak volatilitas akibat pergolakan seputar pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memicu hari terburuk dalam delapan bulan untuk pergerakan saham AS.

Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0,9% pada pukul 2.05 siang waktu Tokyo (pukul 12.05 WIB), penurunan terbesar sejak 6 April.

Sementara itu, indeks Topix Jepang merosot 1,3% di saat indeks volatilitas pada Nikkei 225 Stock Average melonjak 6,8% ke level tertingginya bulan ini. Indeks saham acuan di Australia dan Jepang turun lebih dari 1% setelah indeks S&P 500 Index mengalami pelemahan terbesar sejak September. 

Pada saat yang sama, indeks volatilitas saham AS mencatat lonjakan tertinggi sejak Inggris memutuskan untuk hengkang dari Uni Eropa pada Juni tahun lalu.

Bursa Wall Street akhirnya bereaksi terhadap gejolak seputar pemerintahan Trump dengan potensi gagalnya agenda kebijakan yang sebelumnya telah membantu mendorong ekuitas global mencetak rekor.

Seperti dilansir Bloomberg, terdapat keraguan terhadap pemerintahan Trump setelah ia dikabarkan pernah meminta mantan Direktur FBI untuk menghentikan proses penyelidikan terhadap seorang mantan penasehat keamanan nasional AS, Michael Flynn, atas kaitannya dengan Rusia.  

Departemen Kehakiman pun menunjuk seorang penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan FBI atas upaya Rusia mempengaruhi pemilihan presiden AS 2016. Sementara itu, Brasil ikut tenggelam dalam krisis politik yang melibatkan Presiden Michel Temer.

Gejolak politik tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang laju ekonomi global, setelah data inflasi dan PDB AS yang lebih lemah dari perkiraan. Data hari ini juga menunjukkan ekonomi Jepang yang berekspansi dalam laju yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal terakhir.

“Yang menjadi perhatian adalah apa yang terjadi dengan ekonomi. Bukan hanya kecemasan politik, tapi ini juga terjadi setelah beberapa data AS yang menunjukkan angka yang lemah, sehingga menurunkan kemungkinan penaikan suku bunga,” kata Hideyuki Suzuki, general manager SBI Securities Co di Tokyo.

Berikutnya pasar akan menantikan pernyataan Ketua Federal Reserve Bank wilayah Cleveland Loretta Mester mengenai kebijakan ekonomi dan moneter di AS. Prediksi penaikan suku bunga Fed saat ini dilaporkan berada di kisaran 60%.

Sejalan dengan indeks MSCI, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,3%, sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia melorot 1,2% dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper