Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sritex Berhasil Tekan Bunga Obligasi

PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau akrab dikenal dengan Sritex berhasil mendapatkan bunga lebih murah untuk melakukan pembiayaan kembali atas utang senior yang jatuh tempo.
Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk. Iwan Setiawan Lukminto (tengah), berbincang dengan Wakil Direktur Utama Iwan Kurniawan Lukminto (kiri), dan Komisaris Utama Susyana, seusai paparan publik di Jakarta, Senin (29/6). Sritex membagikan dividen tunai sebesar Rp100 miliar pada tahun ini. /Bisnis.com
Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk. Iwan Setiawan Lukminto (tengah), berbincang dengan Wakil Direktur Utama Iwan Kurniawan Lukminto (kiri), dan Komisaris Utama Susyana, seusai paparan publik di Jakarta, Senin (29/6). Sritex membagikan dividen tunai sebesar Rp100 miliar pada tahun ini. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA- PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau akrab dikenal dengan Sritex berhasil mendapatkan bunga lebih murah untuk melakukan pembiayaan kembali atas utang senior yang jatuh tempo.

Emiten tekstil berkode saham SRIL itu telah menerbitkan surat utang baru dengan denominasi dolar AS dengan nilai US$150 juta yang dijamin oleh perseroan dan PT Sinar Pantja Djaja. 

Penerbitan surat utang tersebut akan diterbitkan Golden Legacy Pte, Ltd yang merupakan anak usaha perseroan. Sritex akhirnya berhasil menawarkan obligasi tersebut kepada investor luar negeri.

SRIL akan menggunakan semua hasil bersih untuk membayar utang yang ada termasuk US$89,3 juta senior unsecured notes yang harus dibayar pada 2019, medium term notes sebesar US$30 juta yang harus dibayar pada Oktober 2017 dan juga untuk pinjaman modal.  Sritex mengungkapkan untuk melunasi semua utang tersebut, penerbitan obligasi baru berhasil meraih bunga lebih rendah.

“Kalau utang yang jatuh tempo bunga 9%, maka obligasi baru kami dapat 6,875% dengan tenor 7 tahun,” kata Direktur Keuangan SRIL Allan Moran Severino, Kamis (18/5/2017).

Terlebih lagi, menurut Allan, para investor kian percaya terhadap kinerja perusahaan. "Buktinya, obligasi yang ditawarkan oversubscribe 6x," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper