Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Stok AS Naik, WTI Turun Lebih dari 1% Pagi Ini

Harga minyak mentah dunia melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah melonjak sekitar dua persen pada sesi perdagangan sebelumnya menyusul keinginan sejumlah anggota OPEC untuk memperpanjang upaya pemangkasan produksi hingga akhir kuartal pertama 2018.
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah melonjak sekitar dua persen pada sesi perdagangan sebelumnya menyusul keinginan sejumlah anggota OPEC untuk memperpanjang upaya pemangkasan produksi hingga akhir kuartal pertama 2018.

Harga minyak WTI kontrak Juni 2017 berakhir melemah 0,39% atau 0,19 poin ke US$48,66 per barel, setelah dibuka turun tipis 0,06% di posisi 48,82.

Harga minyak WTI selanjutnya pagi ini terpantau melorot 1,25% ke US$48,05 per barel pada pukul 07.10 WIB, sedangkan harga minyak Brent merosot 1,14% ke posisi 51,06.

Adapun patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Juli 2017 ditutup turun 0,33% atau 0,17 poin ke US$51,65, setelah dibuka dengan kenaikan 0,12% atau 0,06 poin di posisi 51,88.

Harga minyak melemah setelah data American Petroleum Institute (API) menunjukkan kenaikan tak terduga pada jumlah persediaan minyak mentah dan produk-produk sulingan di Amerika Serikat (AS), sementara terdapat prediksi penurunan lanjutan pada jumlah stok minyak mentah AS.

Berdasarkan laporan API, jumlah persediaan minyak mentah AS naik sebesar 882.000 barel untuk pekan yang berakhir pada 12 Mei. Laporan tersebut berlawanan dengan prediksi para analis untuk penurunan sebsar 2,4 juta barel. Adapun jumlah stok produk sulingan tumbuh 1,8 juta barel, di saat para analis memperkirakan penurunan sebesar 1,1 juta barel.

Pasar akan menantikan apakah laporan kenaikan tersebut dibenarkan oleh laporan resmi badan energi AS Energy Information Administration (EIA) hari ini.

Harga minyak telah rebound sekitar 10% sejak mencapai posisi terendah dalam lima bulan 11 hari yang lalu. Sejumlah anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) telah menyatakan keinginan mereka untuk terus melakukan pengurangan pasokan hingga tahun depan.

Pasar pun menjadi skeptis, karena jumlah persediaan menurun secara perlahan bahkan setelah OPEC dan beberapa produsen non-OPEC besar sepakat pada akhir November untuk mengurangi produksi 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama tahun 2017.

Para pejabat di Kuwait, Irak, Iran, dan Venezuela menyuarakan dukungan untuk memperpanjang pemangkasan produksi minyak mentah. Pertemuan untuk memutuskan perpanjangan pemangkasan telah ditetapkan akan berlangsung pada 25 Mei di Wina.

“Hati-hati dengan apa yang anda minta. Jika anda mendapatkan harga di kisaran pertengahan hingga ke atas kisaran US$50, yang akan terlihat adalah dorongan kenaikan produksi di AS,” kata Nauman Barakat, head of the energy desk di ADM Investor Services, seperti dikutip dari Reuters (Rabu, 17/5/2017).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper