• Home
  • Bursa
  • Saham
  • Obligasi & Reksadana
  • Emas
  • Kurs
  • Komoditas
  • Rekomendasi
  • Korporasi

Market

  • Bursa
  • Saham
  • Obligasi & Reksadana
  • Emas
  • Kurs
  • Komoditas
  • Rekomendasi
  • Korporasi

Bola

  • Liga Inggris
  • Liga Spanyol
  • Liga Italia
  • Bola Eropa
  • Bola Dunia
  • Bola Indonesia
  • Free Kick

Sport

Otomotif

Finansial

  • Ekonomi
  • Moneter
  • Perbankan
  • Asuransi
  • Multifinance
  • APBN & Pajak
  • BUMN Watch
  • Wealth & Finance

Gadget

  • Komputer & Laptop
  • Smartphone
  • Tablet
  • Electronics

Manajemen

Entrepreneurship

Syariah

Industri

  • Manufaktur
  • Infrastruktur
  • Energi
  • Jasa
  • Tekno
  • Agribisnis
  • TI & Media
  • Telko

Properti

  • Rumah & Real Estat
  • Apartemen
  • Bisnis Properti

Traveling

Info

Inforial

Kabar24

  • Nasional
  • Hukum
  • Internasional
  • Regional
  • Humaniora
  • Oh Dunia
  • Kriminalitas
  • Pendidikan

Koran Bisnis

  • Halaman Muka
  • Market
  • Industri
  • Bisnis Weekend

Foto

Life & Style

  • Gaya Hidup
  • Fashion
  • Infotaiment
  • Relationship
  • Inspirasi
  • Parenting
  • Health
  • Musik

Bisnis tv

  • Inspirasi Bisnis
  • Investasi Yuk!
  • Program Berita
  • Editor's View
  • Inspirasi & Kebijakan
  • Selebisnis
  • Streaming

Regional

  • Jakarta Raya
  • Banten
  • Bandung
  • Semarang
  • Surabaya
  • Bali
  • Sumatra
  • Kalimantan
  • Sulawesi
  • Papua

Solopos

Harian Jogja

Data Bisnis

Indeks

  1. Home
  2. Market
  3. Harga Emas

Dolar Merosot, Harga Emas Lanjut Reli 4 Sesi

Mei
16
/ 2017
13:26 WIB
Oleh : Hafiyyan
Share this post :
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange. - Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas meningkat dalam empat sesi perdagangan secara berturut-turut seiring dengan pelemahan dolar Amerika Serikat akibat data ekonomi Paman Sam yang mengecewakan.

Pada perdagangan Selasa (16/5/2017) pukul 13:00 WIB, harga emas gold spot meningkat 3,22 poin atau 0,26% menjadi US$1.234,04 per troy ounce. Ini merupakan penguatan dalam empat sesi berturut-turut.

Ahli strategi Phillip Futures Bryan Lum mengatakan harga emas meningkat akibat pelemahan dolar AS. Mata uang greenback melesu setelah pasar merespons data ekonomi AS yang mengecewakan.

"Emas mendapatkan keuntungan dari kejatuhan dolar AS, sehingga cukup menopang harga," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/5/2017).

Namun demikian, pasar masih ragu dalam melakukan aksi beli karena mengantisipasi pengerekan suku bunga Federal Reserve. Inevestor cukup yakin penaikkan Fed Fund Rate (FFR) ini akan dilakukan pada pertemuan bulan depan.

Adapun sejumlah data ekonomi yang menekan dolar AS pada Jumat (12/5/2017) ialah rilis Consumer Price Index (CPI) periode April 2017 hanya mencapai 0,1%, di bawah ekspektasi sebesar 0,2%. Sementara data penjualan ritel juga di bawah estimasi, yakni 0,4% dari proyeksi senilai 0,6%.

Pada Senin (15/5/2017), pasar mencermati data Empire State Manufacturing Index yang menjadi -1,0 dari bulan sebelumnya sebesar 5,2. Angka ini juga di bawah estimasi senilai 7,2.

Data Empire State Manufacturing Index merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi dan menjadi sinyal awal aktivitas manufaktur ke depannya. Pengambilan data berasal dari survei terhadap 200 pelaku usaha manufaktur utama di New York.

Pada perdagangan Selasa (16/5/2017) pukul 12:52 WIB, indeks dolar AS turun 0,145 poin atau 0,15% menjadi 98,776. Berbanding terbalik dengan emas, indeks melemah dalam empat sesi berurutan.

Dalam publikasi risetnya, research analyst FXTM Lukman Otunuga menyampaikan harga emas melanjutkan penguatan karena data ekonomi AS yang gagal mencapai ekspektasi pada Jumat (12/5/2017). Sentimen ini mengekspos dolar AS terhadap penurunan.

Harga emas juga mendapat dukungan dari isu geopolitik terkait Korea Utara. Kecemasan risiko global turut memicu permintaan logam mulia sebagai aset haven.

Secara teknikal, sambung Lukman, harga emas tetap bearish secara teknikal dalam grafik harian. Namun, periode ketidakpastian ini dapat memicu pantulan teknikal yang membuka jalan menuju US$1.245 per troy ounce.

"Dari sudut pandang teknikal, jalan bullish membutuhkan penutupan harian di atas US$$1.235 untuk membuka jalan menuju US$1.245," paparnya.

Adapun dalam skenario alternatif, penurunan harga emas di bawah US$1.225 per troy ounce dapat memicu aksi jual. Harga batu kuning pun berpeluang menuju US$1.215 per troy ounce.

Tag : Harga Emas Hari Ini
Editor : Riendy Astria
Berita terkait :
HARGA EMAS 19 APRIL: Pukul 15.53WIB: Spot Comex Menguat…
HARGA EMAS 18 APRIL: Pukul 15.55 WIB: Spot Comex Melemah…
Ketegangan AS–Suriah Reda, Emas Naik & Dolar Merosot
HARGA EMAS 17 APRIL: Pukul 15.52 WIB: Spot Comex Melemah…
Geopolitik Mereda, Perdagangan Emas Tak Lanjutkan…
LOGAM MULIA : Harga Emas Terganjal Suku Bunga The…

BERITA TERKINI LAINNYA

  • 2018 19 Apr
    Komoditas
    | 7 hours ago

    China Berlakukan Antidumping untuk Impor Karet 3 Negara

    China mengumumkan hari ini memberlakukan antidumping untuk impor karet dengan AS, Uni Eropa, dan Singapura.
  • 2018 19 Apr
    Komoditas
    | 7 hours ago

    Ekspor Bijih Nikel Indonesia Diprediksi Naik 2 Kali Lipat

    Indonesia sebagai salah satu produsen utama bijih nikel global diperkirakan akan menaikkan jumlah ekspor menjadi 2 kali lipat pada tahun ini dibanding tahun sebelumnya seiring…
  • 2018 19 Apr
    Komoditas
    | 7 hours ago

    UE Setop Bea Masuk Biodiesel Indonesia, Ekspor Bakal Oke

    Berita kesepakatan Uni Eropa (UE) untuk menghapus bea masuk antidumping (BMAD) asal Indonesia membuka kembali peluang Negeri Garuda untuk mengekspor biodiesel ke Benua Biru…
  • 2018 19 Apr
    Komoditas
    | 7 hours ago

    Produksi Merosot, Nikel Melambung ke Level US$15.000

    Harga nikel menyentuh level tertinggi dalam 3 tahun di US$15.000 per ton seiring dengan merosotnya produksi di tengah kekhawatiran pasar terhadap menyusulnya pemberlakuan…
  • 2018 19 Apr
    Rekomendasi & Prediksi
    | 8 hours ago

    PREDIKSI IHSG JUMAT (20/4/2018): Indeks Menguat Terbatas, Ini Sejumlah Saham yang Layak Dicermati!

    Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat terbatas, melanjutkan penguatannya pada akhir perdagangan Kamis (19/4/2018), sejalan dengan penguatan di bursa…
  • 2018 19 Apr
    Korporasi & Emiten
    | 8 hours ago

    Kuartal I/2018, Laba Fajar Surya Wisesa (FASW) Tumbuh 122%

    Emiten kertas, PT Fajar Surya Wisesa Tbk. berhasil membukukan laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I/2018 senilai…
  • 2018 19 Apr
    Korporasi & Emiten
    | 8 hours ago

    Kuartal I/2018, Kinerja Kimia Farma (KAEF) Tumbuh 20%

    PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mengklaim pendapatan dan laba bersih perseroan tumbuh 20% pada kuartal I/2018.
  • 2018 19 Apr
    Analyst Comment
    | 8 hours ago

    Kinerja Positif PTBA & ANTM Berpotensi Berlanjut

    Kinerja emiten BUMN tambang diprediksi meningkat sampai akhir 2018 seiring dengan pertumbuhan volume penjualan dan kenaikan harga komoditas.
  • 2018 19 Apr
    Korporasi & Emiten
    | 8 hours ago

    Ini Alasan Kimia Farma (KAEF) Masuk ke Bisnis Rumah Sakit

    Perseroan farmasi pelat merah PT Kimia Farma (Persero) Tbk. tengah melakukan due diligence untuk mengakuisisi rumah sakit sejalan dengan rencana ekspansi anorganik perseroan…
  • 2018 19 Apr
    Korporasi & Emiten
    | 9 hours ago

    PPRO dan KIJA Incar Rp3,6 Triliun dari Proyek Little Tokyo

    PT PP Properti Tbk. (PPRO) dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) mengincar penjualan hingga Rp3,6 triliun dari proyek Little Tokyo di Kota Jababeka, Cikarang, Jawa…
  • 2018 19 Apr
    Bursa & Indeks
    | 9 hours ago

    BEI: Investor Asing Beralih Ke Obligasi

    Masih tingginya arus masuk dana investor asing di pasar obligasi di tengah tekanan jual yang masih terjadi di pasar saham mengindikasikan adanya kecenderungan peralihan portofolio…
  • 2018 19 Apr
    Korporasi & Emiten
    | 9 hours ago

    Ramayana (RALS) Perbesar Segmen Fesyen

    Di tengah membaiknya daya beli masyarakat, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. kini fokus untuk memperbesar porsi penjualan fesyen.
  • 2018 19 Apr
    Korporasi & Emiten
    | 9 hours ago

    INKP Terbitkan Dua MTN Senilai Rp1,7 Triliun, Simak Perinciannya!

    Perusahaan produsen pulp dan kertas Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. menerbitkan dua surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN), yaitu MTN…
  • 2018 19 Apr
    Obligasi & Reksadana
    | 10 hours ago

    Syailendra Capital Targetkan Kenaikan AUM 80%

    PT Syailendra Capital menargetkan kenaikan dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar 80% pada tahun ini. Nilai yang dibidik oleh perusahaan tersebut adalah…
  • 2018 19 Apr
    Korporasi & Emiten
    | 10 hours ago

    Tunas Ridean (TURI) Patok Capex Rp554 Miliar

    Emiten diler otomotif, PT Tunas Ridean Tbk. menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp554 miliar pada tahun ini, yang sebagian besarnya akan digunakan…
  • 2018 19 Apr
    Money & Currency
    | 10 hours ago

    Pergerakan Dolar Terbatas, Rupiah Ditutup Melemah Tipis

    Rupiah ditutup melemah 9 poin atau 0,07% ke level Rp13.785 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi tipis 1 poin atau 0,01% di posisi Rp13.775 per dolar AS.
  • 2018 19 Apr
    Bursa & Indeks
    | 10 hours ago

    TOP LOSERS 19 APRIL: Saham Radana Bhaskara Finance Merosot 23,36%

    Harga saham emiten bersandi HDFA ini memimpin top losers setelah ditutup merosot 23,36% atau 50 poin ke level Rp164 per lembar saham.
  • 2018 19 Apr
    Bursa & Indeks
    | 10 hours ago

    TOP GAINERS 19 APRIL: Saham Bank Ina Perdana Auto Reject

    Harga saham emiten perbankan bersandi BINA ini memimpin top gainers setelah ditutup melonjak 25% atau 155 poin ke level Rp775 per lembar saham, sekaligus menyentuh batas…
  • 2018 19 Apr
    Bursa & Indeks
    | 10 hours ago

    Akhiri Reli Jual Bersih, Investor Asing Catat Net Buy Rp213,06 Miliar

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total net buy oleh investor asing mencapai Rp213,06 miliar pada perdagangan hari ini.
  • 2018 19 Apr
    Korporasi & Emiten
    | 11 hours ago

    Sampoerna Agro (SGRO) Masih Yakin Kinerja Tumbuh 20%

    Emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) masih optimistis mematok target produksi dan penjualan CPO pada 2018 naik 15%--20%, kendati kinerja kuartal pertama belum…
    Koleksi Terbaru di Muslim Fashion Festival Indonesia 2018
    Mitsubishi Motors Hadirkan New Triton Athlete
    Diskusi Pelaku Energi

    Terpopuler

    1. KURS RUPIAH 19 APRIL: : Spot Ditutup Melemah 9 Poin
    2. HARGA EMAS 19 APRIL: Pukul 15.53WIB: Spot Comex Menguat 1,4 Poin
    3. BURSA SAHAM 19 APRIL: IHSG Ditutup Menguat 0,57%
    4. PREDIKSI IHSG KAMIS (19/4/2018): IHSG Kembali Menguat, Cermati Sejumlah Pilihan Sahamnya!
    5. BINAARTHA: IHSG Bertahan Menguat di Level 6.300, Simak Saham Rekomendasinya
    • Bisnis.com
      • Available on:
    • About Us
    • Privacy Policy
    • Code of Conduct
    • Advertise with Us
    • Contact Us
    • Career
    Copyright © 2018 by Bisnis Indonesia.
    Proudly powered by Sibertama
    • Home
    • Privacy Policy
    • Code of Conduct
    • Advertise
    • Contact Us
    • Career
    Bisnis Indonesia
    Copyright © 2018 by Bisnis Indonesia. Proudly powered by Sibertama
    Page rendered in 0.0947 seconds on g9-98
    Available on:    
    • Connect with us

    Silahkan masuk dengan BisnisID Anda.

    Username atau Password Anda salah!
    Lupa Password? Klik disini.
    Atau login dengan

    Belum memiliki BisnisID? Daftar di sini