Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAJU SAHAM 16 MEI: Berikut Bahasan Aksi Emiten

Oso Securities merangkum beberapa aksi korporasi yang dilakukan sepanjang kemarin, berdasarkan pemberitaan yang muncul di media hari ini
Pelajar mengunjungi gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (5/5)./JIBI-Nurul Hidayat
Pelajar mengunjungi gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Jumat (5/5)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Oso Securities merangkum beberapa aksi korporasi yang dilakukan sepanjang kemarin, berdasarkan pemberitaan yang muncul di media hari ini

Salah satunya adalah Lautan Luas Tbk mematok target pertumbuhan pendapatan tahun ini hingga 17%

Berikut bahasan aksi emiten hari ini

LTLS Bidik Pertumbuhan 17%

PT Lautan Luas Tbk.(LTLS) mematok target pertumbuhan pendapatan pada tahun ini sebesar 15%-17% seiring dengan membaiknya perekonomian nasional. Direktur Operasional Lautan Luas Herman Santoso mengungkapkan, pada tahun ini perusahaan optimistis target pertumbuhan tersebut digapai. Pasalnya, terdapat indikator perekonomian yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Pada kuartal pertama tahun ini, LTLS mencatatkan penjualan sebesar Rp1,71 triliun. Kinerja itu meningkat 14,22% dibandingkan dengan Rp1,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Dengan catatan tersebut, LTLS mengantongi laba bruto sebesar Rp294,22 miliar, tumbuh 11,4% dibandingkan dengan Rp264,2 miliar pada triwulan pertama 2016. Hasilnya, laba bersih tahun berjalan mencapai Rp57,9 miliar pada kuartal pertama tahun ini, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan Rp24,34 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

IPO SAHAM Terregra Alami Oversubscribed

PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed dalam penawaran umum perdana saham hingga 90 kali pooling. Tingginya permintaan tersebut membuat perseroan mematok harga saham perdana pada level Rp200 per lembar saham atau batas bawah dari indikasi harga Rp200-Rp300. Vice President Corporate Finance PT Lautandhana Securindo Benny Anwar mengatakan, saham TGRA saat awal ditawarkan memang mengalami oversubcribed sekitar 90 kali dari pooling. Padahal, pihaknya menargetkan dalam pooling hanya 5,5 juta lembar saham.

TRIM Targetkan Capai 50%

PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.(TRIM) menargetkan transaksi margin bisa mencapai 50% dari outstanding transaksi dalam kurun 2 tahun. Direktur Operasional Trimegah Sekuritas Indonesia Paul Rafiuly mengungkapkan, modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perseroan telah melampaui Rp250 miliar. Namun demikian TRIM tidak secara otomatis memasukkan seluruh 180 saham margin. Untuk pendanaan transaksi margin, TRIM tengah melakukan pembicaraan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, rerata nilai transaksi harian TRIM sudah mencapai Rp400 miliar.

Alfa Energi Patok Harga Rp400–Rp500

PT Alfa Energi Investama Tbk. akan menawarkan 300 juta saham atau setara 23,01% dengan harga Rp400 hingga Rp500 per saham dalam gelaran initial public offerings (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah menunjuk PT Lautandhana Securindo selaku penjamin pelaksana emisi efek (lead underwriter). Dana IPO tersebut akan digunakan sebesar 30,5% untuk pelunasan utang, 52,8% untuk modal kerja, dan sisanya untuk pembangunan infrastruktur area tambang seperti menambah kapasitas pelabuhan. Direktur Utama Alfa Energi Investama Aris Munandar menjelaskan perseroan memiliki fokus usaha di bidang manajemen pertambangan batu bara di Samarinda, Kalimantan Timur. Selain melepas sekitar 23,08% saham ke publik, perseroan juga akan memberikan waran secara cuma-cuma dengan ketentuan setiap pemegang 6 saham yang tercatat dalam DPS Penjatahan akan memperoleh 7 waran Seri I, atau sebanyak-banyaknya 350 juta Waran Seri I

COWL Bakal Rilis 5 Proyek Baru Tahun Ini

 PT Cowell Development Tbk. bakal meluncurkan lima proyek baru pada tahun ini yang sebagian besar merupakan produk apartemen. Direktur Cowell Development Darwin F. Manurung menuturkan akan meluncurkan lima proyek baru di beberapa lokasi, antara lain di Jakarta, Bogor dan sejumlah lokasi lainnya. Pertimbangan utama perusahaan itu adalah efek gulir dari kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty yang diharapkan bisa membawa banyak dana. Darwin mengungkapkan target pertumbuhan pendapatan COWL tersebut pada tahun ini bisa mencapai 10%. Saat ini, Cowell masih memiliki land bank alias tabungan lahan sekitar 70 hektare–80 hektare. SMGR tawarkan obligasi berkupon sampai 8,8%

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menerbitkan obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 senilai Rp 3 triliun.

Obligasi bertenor lima tahun tersebut memberi indikasi kupon 8%-8,8% per tahun. Obligasi SMGR telah memperoleh rating idAA+ dari Pefindo. Perusahaan menunjuk Bahana Sekuritas, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi. Total dana yang dibidik dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) SMGR mencapai Rp 8 triliun. Direktur Utama SMGR Rizkan Chandra mengatakan, sebesar Rp 1,37 triliun dana obligasi akan digunakan untuk melunasi utang Semen Tonasa kepada sejumlah kreditur. Di antaranya Bank Mandiri, BRI, BCA dan sejumlah lembaga keuangan lainnya, yang akan jatuh tempo pada 22 Juni 2019. Kala itu, Semen Tonasa menggunakan fasilitas pinjaman tersebut untuk proyek pembangunan Pabrik Semen Tonasa V dan Power Plant Tonasa.

First Indo ingin salurkan pembiayaan Rp 1 triliun
PT First Indo American Leasing bakal membesarkan portofolio penyaluran kreditnya pasca Initial Public Offering (IPO). Perusahaan pembiayaan itu mengincar dana segar sekitar Rp 80 miliar. Tahun ini, First Indo menargetkan penyaluran pembiayaan Rp 1 triliun. Angka itu meningkat sekitar 84% dibanding realisasi penyaluran kredit sepanjang 2016, Rp 542 miliar. Meski naik signifikan, target itu belum memecahkan rekor tertinggi penyaluran kredit First Indo sejak 2012. Perusahaan pernah menyalurkan kredit Rp 1,2 triliun pada 2013 sebelum akhirnya kembali turun akibat tren lesunya penjualan otomotif saat itu. Penyaluran kredit First Indo masih didominasi segmen pembiayaan kendaraan bermotor. Porsinya mencapai 95%. Sisa 5% berasal dari penyaluran kredit non otomotif, salah satunya penyaluran pinjaman untuk biaya renovasi rumah. Firstindo Finance Bakal IPO, Lepas 35% Saham ke Publik PT First Indo American Leasing (Firstindo Finance) berencana melepas 35% saham kepada publik melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan perseroan pada Senin (15/5), jumlah saham yang akan dilepas ke publik setara dengan 766 juta lembar saham baru sehingga total saham setara modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi 2,18 miliar lembar saham. Setelah IPO, struktur pemegang saham perusahaan pembiayaan ini menjadi PT Inti Sukses Danamas 44,13%, PT Multikem Suplindo 14,19%, Sakuma International S.A 6,68% dan publik 35%. Seluruh dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka ekspansi kredit.

MYOH Garap Tambang BYAN

PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) bakal menggarap tambang milik PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) untuk jangka waktu 2,5 tahun usai kedua pihak menandatangi kontrak pada pekan pekan lalu. MYOH melalui salah satu anak PT SIMS Jaya Kaltim (SJK) menandatangani kontrak jangka menengah dengan PT Gunungbayan Pratamacoal –anak usaha BYAN--. Kontrak dengan durasi dua setengah tahun tersebut untuk aktifitas pemindahan batuan penutup dan produksi batubara. Kepastian kontrak tersebut didapatkan setelah kedua Direksi dari masing-masing pihak menandatangani kontrak kerja sama pada hari Rabu, 10 Mei 2017. Zaki, Investor Relations Samindo Resources, mengungkapkan berdasarkan tata waktu yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak, kick off proyek tersebut dimulai pada awal Juli 2017.

SOCI segera terbitkan global bond US$ 300 juta

PT Soechi Lines Tbk (SOCI) berencana menerbitkan global bond senilai US$ 300 juta. Perusahaan pelayaran dan galangan kapal ini akan menggunakan dana obligasi ini untuk membayar kembali utang-utangnya. Paulus Utomo, Komisaris Utama SOCI, mengatakan, perusahaan ini mengharapkan level maksimum bunga obligasi tetap sebesar 10%. Obligasi ini rencananya bertenor tujuh tahun dan jatuh tempo pada 2024 mendatang. SOCI akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini (15/5). Sekitar 85% dana penerbitan obligasi akan digunakan untuk pelunasan sebagian atau seluruh utang. Sisanya, sebesar 10% akan digunakan untuk pembelian kapal, dan 5% untuk modal kerja. Hingga akhir Desember 2016, SOCI memiliki pinjaman bank jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar US$ 18,7 juta. SOCI membukukan total kewajiban US$ 260,98 juta. Sementara itu, ekuitasnya US$ 295,3 juta.

IPO, First Indo tawarkan Rp 105-Rp 115 per saham

PT First Indo American Leasing resmi mengeksekusi perhelatan Initial Public Offering (IPO). Perusahaan pembiayaan itu bakal melepas 766 juta saham baru dengan rentang harga Rp 105-Rp 115 per saham. Sehingga, First Indo bakal meraup dana segar antara Rp 80,43 miliar hingga Rp 88,09 miliar. Rentang harga itu merefleksikan Price Earning Ratio (PER) sebesar 10 kali hingga 17 kali. Adapun Price to Book Value (PBV) sekitar 1,1 kali. Masa penawaran dalam rangka IPO Firstindo Finance dilakukan mulai 12-18 Mei 2017. Sedangkan untuk masa penawaran umum akan diselenggarakan pada 2 dan 5 Juni 2017. Rencananya perseroan akan mencatatkan saham perdananya di BEI pada 8 Juni 2017. Sumber: Kontan,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper