Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Mobil Meningkat, Binaartha Rekomendasi Saham Ini

Seiring meningkatnya produksi mobil di Indonesia, Binaartha Parama Sekuritas merekomendasikan saham-saham yang bergerak di sektor otomotif. Saham-saham itu antara lain ASII, MASA, GJTL, dan AUTO.
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4). Ajang pameran industri otomotif yang berlangsung pada 27 April-7 Mei 2017 ini menargetkan nilai transaksi sebesar Rp3,1 triliun. ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum
Pengunjung melihat mobil yang dipamerkan pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (28/4). Ajang pameran industri otomotif yang berlangsung pada 27 April-7 Mei 2017 ini menargetkan nilai transaksi sebesar Rp3,1 triliun. ANTARA FOTO/Zarqoni Maksum

Bisnis.com, JAKARTA-Seiring meningkatnya produksi mobil di Indonesia, Binaartha Parama Sekuritas merekomendasikan saham-saham yang bergerak di sektor otomotif. Saham-saham itu antara lain ASII, MASA, GJTL, dan AUTO.

Pada kuartal pertama tahun ini, produksi roda empat domestik mencapai 319.241 unit, atau naik 11,97% dari periode sama tahun lalu. Hal tersebut dianggap mengindikasikan penguatan signifikan dari sisi perekonomian nasional.

Produksi melonjak ditopang dari kian membesarnya permintaan mobil low cost green car (LCGC). Mobil yang ikut dibesut pemerintah itu telah membesarkan pasar dalam negeri.

Dari data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), hampir seluruh jenis mobil mengalami peningkatan produksi. Terkecuali mobil komersial seperti pikap, bus, serta sedan.

Produksi domestik kini bersandar pada produk LCGC yang mempunyai pertumbuhan paling cepat di pasar nasional. Produksi LCGC mencapai 66.052 unit pada kuartal pertama tahun ini, meningkat 49,36% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sejak diperkenalkan pada 2013, LCGC selalu merupakan tulangpunggung pasar domestik. Saat ini, LCGC menguasi 20,7% total produksi di Indonesia.

Karena itu, Senior Analyst Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengungkapkan meski emiten yang ikut berkecimpung dalam bisnis otomotif, namun harus jeli. “Karena semisal emiten ban, mereka harus memahami produk mobil yang paling besar di Indonesia, paling banyak itu level medium dan bawah,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (16/5/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper