Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNBR Konversi Utang Lewat Penerbitan OWK & Saham Baru Tanpa HMETD

PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) berencana melakukan konversi sebagian utang melalui penerbitan saham baru dan penerbitan obligasi wajib konversi.
Seorang pekerja membersihkan lantai pelataran gedung Bakrie Tower di Jakarta/Reuters-Beawiharta
Seorang pekerja membersihkan lantai pelataran gedung Bakrie Tower di Jakarta/Reuters-Beawiharta

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) berencana melakukan konversi sebagian utang melalui penerbitan saham baru dan penerbitan obligasi wajib konversi yang akan dikonversi dengan saham baru melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu.

Direktur Utama BNBR Gafur Sulistyo Umar mengatakan rencana transaksi tersebut akan dimintakan persetujuannya dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 20 Juni 2017.

“Tujuan perseroan melakukan rencana transaksi adalah untuk menyelesaikan utang perseroan kepada kreditur perseroan yang dilakukan dengan mengkonversi utang perseroan tersebut menjadi saham baru dan menerbitkan obligasi wajib konversi [OWK] yang dapat dikonversi menjadi saham baru perseroan,” katanya dalam keterbukaan informasi yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/5/2017).

Perseroan berencana untuk melakukan konversi atas pinjaman perseroan kepada kreditur Credit Suisse AG cabang Singapura dan Daley Capital Limited dengan jumlah pinjaman masing-masing US$70,42 juta dan US$7,48 juta.

Total utang US$77,91 juta tersebut menjadi saham baru dan atau OWK dengan total sebesar-besarnya 20,749 miliar saham atau maksimal 15,46% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Adapun, harga pelaksanaan sebesar Rp50 per saham dengan nilai nominal Rp50 per saham.

Manajemen berharap dengan dilakukannya transaksi konversi melalui mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) tersebut dapat memperbaiki posisi keuangan perseroan sehingga perseroan akan memiliki rasio utang yang lebih sehat, beban keuangan yang semakin berkurang serta arus kas yang lebih kuat di masa mendatang.

Pada 23 Maret 2014, BNBR menandatangani perjanjian kredit untuk menerima fasilitas pinjaman senilai US$86,81 juta dari Credit Suisse. Pinjaman itu telah digunakan perseroan untuk penyelesaian sebagian fasilitas Credit Suisse yang diperoleh pada 12 Januari 2012.

Pada 6 Maret 2017, perseroan dan Credit Suisse menandatangani amendemen perjanjian di mana para pihak menyetujui untuk melakukan restrukturisasi pinjaman perseroan. Pokok-pokok amandemen itu adalah total utang perseroan US$92,13 juta, pembayaran tunai US$21,7 juta.

Selain itu, pokok-pokok amandemen juga berisikan soal disepakatinya sisa utang akan dikonversi menjadi saham baru perseroan atau OWK selambat-lambatnya 31 Desember 2017. Sisa utang akan dikonversikan menjadi saham baru dengan harga pelaksanaan Rp50 per saham.

Adapun, usai pembayaran tunai dilakukan maka sisa utang pokok perseroan yang tersisa adalah US$70,42 juta. Konversi menjadi saham baru atau OWK dapat dilaksanakan setelah perseroan melakukan pembayaran tunai dan telah melakukan pembayaran atas semua biaya yang timbul dari dilakukannya restrukturisasi tersebut.

Pada 20 Juli 2016, perseroan menandatangi perjanjian dengan Daley Capital Limited untuk mendapatkan fasilitas pinjaman US43 juta. Pinjaman tersebut telah digunakan perseroan untuk membiayai modal kerja perseroan. Adapun, fasilitas pinjaman ini tanpa jaminan.

Pada 24 Maret 2017, fasilitas pinjaman ini telah diamandemen menjadi fasilitas tanpa bunga dan akan diselesaikan dengan cara konversi pinjaman menjadi saham perseroan. Pada saat yang sama, perseroan dan Daley menandatangani perjanjian penyelesaian dengan  penerbitan saham perseroan senilai Rp39,95 miliar denhhan nominal Rp50 per saham.

Pada 15 Maret 2017, perseroan menandatangani dua fasilitas baru dengan Daley, pertama fasilitas senilai US$4,48 juta yang digunakan untuk penyelesaian sebagian fasilitas pinjaman kepada Credit Suisse. Berdasarkan perjanjian antara perseroan dengan Daley, fasilitas ini akan diselesaikan dengan cara konversi menjadi saham perseroan dengan nilai nominal Rp50 per saham.

Kedua, fasilitas senilai US$799.594 untuk pelunasan sebagian pinjaman kepada Credit Suisse. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo satu tahun sejak tanggal perjanjian. Namun, fasilitas kedua ini bukan menjadi bagian yang akan dikonversi menjadi saham baru perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper