Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkoreksi 0,22%, Harga CPO Hentikan Reli

Kontrak berjangka CPO untuk Juli 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,19% atau 5 poin di posisi 2.667 ringgit per ton.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melemah perdagangan hari ini, Jumat (12/5/2017).

Kontrak berjangka CPO untuk Juli 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka turun 0,19% atau 5 poin di posisi 2.667 ringgit per ton.

Pergerakannya kemudian melemah 0,22% atau 6 poin ke level 2.666 ringgit per ton pada pukul 10.39 WIB.

Adapun pada perdagangan Kamis (11/5), harga CPO kontrak Juli ditutup naik tajam 1,67% atau 44 poin ke level 2.672, penguatan di akhir perdagangan kelima berturut-turut, ditopang oleh data suplai Malaysia.

Menurut data Malaysian Palm Oil Board (MPOB), jumlah stok minyak sawit Malaysia pada April mencapai 1,6 juta ton atau lebih kecil dari prediksi sebesar 1,63 juta ton. Jumlah produksi pun naik 5,7% (m-o-m) menjadi 1,55 juta ton atau lebih kecil dari prediksi sebesar 1,6 juta ton.

“Data MPOB sangat suportif dan diharapkan memberi dorongan tambahan pada bursa minyak sawit untuk melanjutkan relinya menuju 2.680-2.720 ringgit,” ujar Chandran Sinnasamy, futures broker dealing in derivatives dari CIMB Futures di Kuala Lumpur, seperti dikutip dari Bloomberg.

Turut mendorong gerak sawit, nilai tukar ringgit kemarin ditutup melemah 0,03% ke 4,3485 per dolar AS, setelah berakhir melemah 0,26% pada sesi perdagangan sebelumnya.

Meski demikian, performa ringgit pagi ini terpantau menguat 0,01% ke 4,3480 per dolar AS pada pukul 10.53 WIB setelah dibuka dengan penguatan 0,14% di posisi 4,3425.

     

Pergerakan Harga CPO Kontrak Juli 2017

Tanggal

Level

Perubahan

12/5/2017

(Pk. 10.39 WIB)

2.666

-0,22%

11/5/2017

2.672

+1,67%

10/5/2017

holiday

holiday

9/5/2017

2.628

+1,15%

8/5/2017

2.598

+0,78%

5/5/2017

2.578

+1,66%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper