Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CSIS Nantikan Injeksi dari Jepang

Anak usaha PT Cahayassakti Investindo Sukses Tbk, PT Olympic Bangun Persada, tengah melakukan penjajakan suntikan modal dari investor Jepang.
Ilustrasi furniture. PT Olympic Bangun Persada, produsen furniture, tengah melakukan penjajakan suntikan modal dari investor Jepang./JIBI-Dwi Prasetya
Ilustrasi furniture. PT Olympic Bangun Persada, produsen furniture, tengah melakukan penjajakan suntikan modal dari investor Jepang./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Anak usaha PT Cahayassakti Investindo Sukses Tbk, PT Olympic Bangun Persada, tengah melakukan penjajakan suntikan modal dari investor Jepang.

Direktur Keuangan Cahayasakti Investindo Sukses (CSIS) Lukas Maulana Jusuf mengungkapkan pihaknya tengah melakukan pembicaraan dengan pihak Sumitomo Forestry terkait rencana masuknya ekuiti ke fase tahap I. Dalam rencana suntikan modal ini, katanya, Cahayasakti tetap menjadi mayoritas.

"Kami akan tetap menjadi mayoritas, ini masih tahap pembicaraan. Kami berharap bisa cepat,"  ungkapnya Rabu (10/5).

Dia mengungkapkan kerja sama dengan perusahaan Jepang bukan pertama kali diadakan. Lukas mengungkapkan kerja sama dengan perusahaan Jepang telah dilaksanakan sejak 20 tahun lalu,  khususnya dalam pembuatan papan-papan partikel furniture.

Saat ini, emiten bersandi saham melalui anak usaha yakni PT Olympic Bangun Persada dan PT Olympic Bogor. Adapun proyek yang sedang dalam pembangunan, ada empat di Sentul dan satu di Bogor. Keempat proyek konstruksi di Sentul itu adalah Smart Warehouse, fasilitas infrastruktur, Olympic Office Block dan Apartmen Olympic Residence.

Proyek properti yang dikembangkan di pusat Kota Bogor mencapai 30 hektare yang dibagi dalam tiga tahap. Nilai proyek Olympic fase I (tahap I) senilai Rp4,8 triliun, yang komponennya adalah mall senilai Rp1 triliun belum termasuk harga tanah, sisanya hotel, apartemen dan rumah sakit spesialis kanker.

Fase I seluas 6 hektar akan mulai dibangun di awal kuartal III/2017 dan ditargetkan rampung pada 2020. Dia memerinci pembangunan rumah sakit spesialis kanker membutuhkan dana sekitar Rp400 miliar--Rp500 miliar dan hotel sekitar Rp250 miliar.

Fase II dan selanjutnya akan dibangun secara bertahap mulai 2019, dimana perseroan akan menjadi main contractor dari proyek-proyek tersebut. Selain itu, proyek konstruksi yang sedang dibangun adalah smart warehouse-Kawasan Industri Sentul.

Proyek pergudangan di Sentul itu ditargetkan rampung pada 2017. Lukas menyebutkan CSIS kini tengah membangun delapan warehouse.

Kini CSIS akan berkerja sama dengan pengembang mal terkenal di Indonesia untuk membangun mal. Adapun Olympic City Mall dibangun di atas tanah seluas 92.206 meter persegi.

Direktur Proyek dan Pengembangan Bisnis PT Olympic Bangun Persada Yannes Pasaribu mengungkapkan pada kuartal III/2017, pihaknya akan mulai membangun apartemen sebanyak dua tower, paralel dengan pembangunan mal seluas 90.000 meter persergi.

"Target kami kuartal IV/2019 mal bisa selesai atau paling lambat kuartal I/2020," katanya.

Yannes menuturkan pembangunan apartemen ditargetkan rampung dalam kurun waktu 18 bulan sejak pembangunan dimulai. Dia mengungkapkan pihaknya juga tengah menjajaki beberapa kerja sama untuk yang lokal dan internasional, akan tetapi belum berujung pada kesepakatan.

Untuk pengembangan rumah sakit, SOHO, kata Yannes, pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan investor dari Inggris. Lalu untuk hotel, pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan investor dari Australia dan mal sedang dalam penjajakan dengan investor lokal dan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper