Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Emas Diprediksi Melonjak ke Level Tertinggi Sejak 2013

Permintaan emas di China diprediksi akan melonjak ke level tertinggi dalam empat tahun pada 2017
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan emas di China diprediksi akan melonjak ke level tertinggi dalam empat tahun pada 2017, di saat merosotnya pergerakan saham, melambatnya harga properti, dan tensi seputar isu Korea Utara memicu pembelian aset safe haven di negara tersebut.

Menurut sekretaris jenderal China Gold Association Zhang Yongtao, seperti dikutip dari Bloomberg (Selasa, 9/5/2017), jumlah konsumsi bisa melebihi 1.000 metrik ton dari 975 ton pada tahun lalu, seiring melonjaknya penjualan emas batangan sebagai investasi.

Berdasarkan data asosiasi tersebut, tingkat permintaan telah naik 15% pada kuartal pertama dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan penjualan emas batangan yang meningkat lebih dari 60%.

Langkah Presiden China Xi Jinping yang telah memperbarui kampanye untuk merapikan pasar keuangan serta mengurangi leverage, menyebabkan indeks saham acuan di negara tersebut bergerak ke tingkat terendah sejak Oktober sekaligus mengeruhkan pasar obligasi domestik.

Booming pada sektor properti juga melambat akibat pembatasan pembelian yang lebih ketat. Konsumsi emas mencapai rekornya sebesar 1.176 ton pada 2013, saat kemerosotan pada harga global memacu pembelian.

"Ada banyak ketidakpastian. Pasar saham belum berkinerja baik dan ada pembatasan pembelian properti. Sejumlah investor telah membeli emas batangan untuk melindungi risiko mereka jika terjadi perang atas Korea Utara,” ujar Zhang.

Menurut data asosiasi, jumlah permintaan mencapai 304 ton pada kuartal pertama, dengan penjualan emas batangan menanjak 61% menjadi 101 ton dan penjualan perhiasan naik 1,4% menjadi 171 ton, ditopang oleh permintaan kuat pada periode tahun baru China.

Di saat pembelian investor bertambah, People's Bank of China (PBOC) belum menambah kepemilikan emasnya selama enam bulan. Menurut World Gold Council, hal ini mungkin terkait dengan pergeseran cadangan valuta asing, yang telah mendapat tekanan untuk sementara waktu.

Sementara itu, persentase total cadangan emas tetap berada di atas 2%, yang mungkin bisa membantu menjelaskan kurangnya pembelian dalam beberapa bulan terakhir.

Ditambahkan oleh Zhang, produksi di China kemungkinan mengalami penurunan tahun ini seiring terkurasnya sumber daya di provinsi Fujian dan Qinghai serta di tengah pembatasan lingkungan.

Jumlah produksi telah stabil di kisaran 450 ton per tahun secara tahunan selama beberapa tahun terakhir. Tingkat produksi turun 9,3% menjadi 101 ton dalam tiga bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan setahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper