Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jum'at (05/05) Investor Cermati Berita Berikut

Oso Securities menyebutkan beberapa berita yang muncul kemarin, menjadi sentimen penggerak perdagangan pasar hari ini, Jum'at (05/05).
Minyak West Texas Intermediate/Reuters
Minyak West Texas Intermediate/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Oso Securities menyebutkan beberapa berita yang muncul kemarin, menjadi sentimen penggerak perdagangan pasar hari ini, Jum'at (05/05).

Beberapa berita tersebut antaralain prediksi PDB, evaluasi antipencucian uang, dan komoditas nikel. Berikut beberapa berita yang menjadi sorotan investor:

Berita global

Komoditas Nikel Pasar Antisipasi Pasokan Filipina
Harga nikel merosot akibat proyeksi bertumbuhnya suplai dari Filipina setelah parlemen memecat Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Alam Regina Lopez. Wanita yang akrab disapa Gina ini sebelumnya memprakarsai penutupan sejumlah tambang nikel di dalam negeri. Pada penutupan perdagangan Rabu (3/5), di bursa London Metal Exchange (LME), harga nikel melesu 285 poin atau 3% menjadi US$9.230 per ton. Sepanjang tahun berjalan, harga nikel merosot 7,88%. Adapun pada 2016, harga nikel tumbuh 13,61% setelah ditutup di level US$10.020 per ton. Rapat anggota parlemen Filipina pa daRabu (3/5), memutuskan untuk memecat Gina setelah menjabat selama 10 bulan sebagai kepala Kementerian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam. Menurut BOCI Global Commodities, lepasnya posisi Gina memudarkan ekspektasi penutupan pengoperasian tambang, terutama nikel. Alhasil, pasar khawatir akan terjadinya penambahan suplai dari Filipina. Sebelumnya pada awal Februari 2017, Gina menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan penutupan tambang yang mencakup sekitar 50% dari total pasokan nikel di dalam negeri. Selain penghentian operasi, sejumlah perusahaan dikenakan suspensi ekspor

Harga Minyak Sulit Tembus Level US$50/Barel
Harga minyak mentah mendingin akibat bertambahnya pasokan dari Amerika Serikat, sehingga sulit mencapai level US$50 per barel sampai dengan pekan depan. harga minyak WTI kontrak Juni 2017 turun 0,36 poin atau 0,75% menuju US$47,46 per barel. Adapun harga Brent kontrak Juni 2017 merosot 0,33 poin atau 0,65% menjadi US$50,46 per barel. U.S. Energy Information Administration (EIA) melansir data stok minyak AS dalam sepekan yang berakhir Jumat (28/4), turun 930.000 barel menjadi 527,78 juta barel. Kendati merosot, angka ini masih jauh dari estimasi American Petroleum Institute (API) yang memprediksi stok bakal anjlok 4,2 juta barel. Sementara tingkat produksi minyak AS naik 28.000 barel per hari (bph) menuju 9,29 juta barel per hari (bph), yang menjadi level tertinggi sejak Agustus 2015. Angka ini juga menunjukkan volume produksi bertumbuh 12 pekan berturut-turut, atau peningkatan terpanjang sejak 2012. Selain itu, persediaan bensin sepekan juga meningkat 200.000 barel. Sentimen ini mengindikasikan berkurangnya permintaan dari Paman Sam.

Berita domestik

PDB Diprediksi di Bawah 5%
Perbaikan ekspor akibat naiknya harga komoditas diperkirakan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2017. Namun, laju produk domestik bruto pada periode tersebut relatif terbatas karena konsumsi rumah tangga yang cenderung datar. Penjualan mobil dan motor, impor barang konsumen dan penjualan mengalami sedikit penurunan sepanjang kuartal I/2017. Hasil survei Bisnis dari 12 ekonom menunjukkan pertumbuhan domestik produk (PDB) kuartal I/2017 dengan nilai median 4,96% dan nilai mean-nya mencapai 4,86%. Kendati konsumsi sedikit turun, Ekonom PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. Andri Asmoro mengungkapkan aktivitas investasi berhasil melampaui pertumbuhan konsumsi sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terlalu tertekan. Aktivitas investasi ini tercermin dari impor barang modal yang meningkat, indeks produksi industri, konsumsi semen, dan peningkatan dalam investasi langsung domestik dan internasional. Berdasarkan catatannya, volume ekspor tumbuh 6,5% (year-on-year/yoy) pada kuartal pertama tahun ini terutama pada komoditas CPO, karet dan manufaktur.

EVALUASI ANTIPENCUCIAN UANG : Seluruh Regulasi Hampir Rampung
Pemerintah menyatakan kesiapannya untuk menghadapi Mutual Evaluation Review (MER) dari Financial Action Task Force on Money Laundering. Dian Ediana Rae, Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK) memaparkan, koordinasi sudah berlangsung cukup baik melalui Komite Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam). Selain proses penyiapan koordinasi dan regulasi, upaya lobi juga sudah dilakukan pemerintah ke sejumlah negara anggota FATF, bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani di forum G 20 secara aktif menggelar pertemuan terkait persiapan tersebut.

Pajak Manfaatkan Aplikasi OECD
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak akan memanfaatkan aplikasi yang dibangun oleh Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan guna mengimplementasikan automatic exchange of information atau AEoI. Aplikasi itu akan menampung data atau informasi nasabah dari lembaga keuangan. Dalam rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) akses informasi atau data dari lembaga keuangan, Ditjen Pajak akan menerima data dalam bentuk elektronik secara online dan realtime. Adapun alur informasi atau data dari lembaga keuangan, kata Iwan, akan di-pooling di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK terlebih dahulu, sebagai lembaga yang memiliki data perbankan. Setelah dikumpulkan, data itu aka diberikan kepada Ditjen Pajak melalui secure line.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper