Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Aksi Mogok Pekerja PTFI, Harga Tembaga Menguat

Harga tembaga terangkat seiring dengan proyeksi berkurangnya produksi dari tambang Grasberg akibat aksi mogok pekerja.
Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Harga tembaga terangkat seiring dengan proyeksi berkurangnya produksi dari tambang Grasberg akibat aksi mogok pekerja.

Pada penutupan perdagangan Selasa (2/5), harga tembaga di bursa London Metal Exchange (LME) meningkat 66,50 poin atau 1,16% menuju US$5.802 per ton. Ini merupakan level tertinggi sejak pekan pertama April 2017.

Sepanjang tahun berjalan, harga naik 4,81%. Tahun lalu, harga tembaga tumbuh 16,91% dan ditutup di level US$5.535 pada 30 Desember 2016.

Sekitar 8.000 pekerja di tambang Grasberg, sebagai penghasil tembaga kedua terbesar di dunia, melakukan aksi mogok sejak peringatan Hari Buruh, yakni 1 Mei 2017 sampai dengan 30 Mei 2017. Aksi tersebut berpotensi menghambat rencana PT Freeport Indonesia (PTFI) yang ingin meningkatkan produksi dan ekspor.

Petugas hubungan industrial serikat pekerja Tri Puspital menyampaikan ada sekitar 30.000 karyawan termasuk kontraktor yang mengelola Grasberg. Diperkirakan 9.000 pekerja mengikuti aksi mogok.

Lucas Pipes, analyst FBR Capital Markets & Co., mengatakan aksi mogok 8.000 pekerja selama bulan Mei bakal memberikan dampak signifikan terhadap pengoperasian tambang.

"Hampir tidak mungkin untuk mencapai kapasitas produksi maksimal," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (3/5/2017).

PTFI sebenarnya sudah mendapatkan jatah volume ekspor konsentrat tembaga sebanyak 1,11 juta wet metric ton (WMT) sampai 16 Februari 2018 pada Jumat (21/4). Kendati demikian, produksi di tambang Grasberg masih dilakukan secara bertahap sesuai kapasitas penyerapan pasar.

Perusahaan berencana memacu produksi bijih tembaga hingga 200.000 ton per hari, dimana 145.000 di antaranya berasal dari tambang terbuka (open pit). Sebelum pemogokan, volume produksi baru mencapai 72.000 ton per hari.

Wahyu Tribowo Laksono, analis Central Capital Futures, menyampaikan aksi mogok pekerja di tambang Grasberg memang bisa memicu berkurangnya produksi dan peningkatan harga. Namun secara umum, isu pengurangan suplai memang sudah berlangsung sejak awal tahun.

Pada Februari 2017 misalnya, logam yang digunakan untuk kabel dan pipa ini naik ke posisi US$6.204 per ton, atau level tertingi sejak Mei 2015 akibat berhentinya produksi di tambang Grasberg dan perseteruan antara BHP Billiton Ltd., dengan pekerja di tambang Escondida, Cile.

Aksi mogok pekerja di Escondida dimulai pada 31 Januari 2017 akibat tuntutan kenaikan upah dan bonus tidak disetujui perusahaan. Menurut Chile Copper Agency, aksi mogok selama 43 hari mengurangi produksi hingga 230.000 ton dari kapasitas penambangan sekitar 1 juta ton.

"Ada momentum pemogokkan pekerja di Grasberg selama sebulan yang dapat membatasi pasokan, sehingga harga menguat," tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (3/5/2017).

Secara historis, harga juga cenderung mengalami peningkatan seiring dengan penggenjotan aktivitas manufaktur di China pada bulan April dan Mei. Oleh karena itu proyeksi pasar terhadap tembaga terlihat menarik.

Namun demikian, bila masalah PTFI di tambang Grasberg menemukan solusi, harga akan kembali bergerak normal. Para pekerja yang melakukan mogok bisa menghentikan aksinya saat usulan mereka dipenuhi manajemen.

Wahyu menyampaikan, pada kuartal II/2017 harga tembaga cenderung konsolidasi di area US$5.000-US$6.000 per ton. Harga bisa menembus US$6.000 per ton atau level tertinggi 2017 pada kuartal III, tetapi setelah itu rentan mengami koreksi. Menurutnya, area wajar harga ialah US$5.500-an per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper