BURSA KORSEL: Saham Samsung Electronics Melesat, Indeks Kospi Pertahankan Reli

Indeks Kospi ditutup naik tipis 0,07% atau 1,62 poin ke level 2.209,46, setelah dibuka dengan pelemahan 0,28% atau 6,12 poin di posisi 2.201,72.

Renat Sofie Andriani - Bisnis.com

Kamis, 27 April 2017 | 15:09

Bursa Kospi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea Selatan berhasil memperpanjang relinya pada penutupan perdagangan hari keenam, Kamis (27/4/2017), di saat kinerja won tak mampu mempertahankan tren penguatannya.

Indeks Kospi ditutup naik tipis 0,07% atau 1,62 poin ke level 2.209,46, setelah dibuka dengan pelemahan 0,28% atau 6,12 poin di posisi 2.201,72.

Sebanyak 286 saham menguat, 392 saham melemah, dan 84 saham stagnan dari 762 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.

Saham Dongwha Pharm Co. Ltd. yang naik 0,11% turut menjadi pendorong atas kenaikan Kospi, bersama dengan KR Motors Co. Ltd. yang menanjak 0,14% dan Samyang Holdings Corp. yang menguat 0,79%.

Sementara itu, saham Samsung Electronics Co. Ltd. melesat 2,43% atau 52.000 poin ke 2.192.000 won pada pukul 13.56 WIB, setelah kemarin ditutup naik 0,23% atau 5.000 poin di posisi 2.140.000.

Saham Samsung naik tajam menyusul laporan laba yang melampaui prediksi para analis.

Baca Juga

Berbanding terbalik dengan Kospi, nilai tukar won ditutup melemah 0,42% atau 4,73 poin ke 1.130,05 per dolar AS, mengakhiri penguatan selama enam hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan berakselerasi pada kuartal pertama seiring pulihnya ekspor yang mendukung investasi. Menurut laporan Bank of Korea (BoK), produk domestik bruto (PDB) negara tersebut tumbuh 0,9% pada kuartal pertama tahun ini.

Angka tersebut lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mencatatkan ekspansi 0,5% serta prediksi rata-rata para ekonom dengan pertumbuhan 0,8%.

“Perekonomian akan terus membaik, namun lajunya akan lebih lambat dari kuartal pertama karena ekspor tidak mungkin membukukan pertumbuhan setinggi itu setelah efek dasar menghilang, sementara permintaan domestik tetap lemah,” ujar Kim Doo-un, ekonom Hana Financial Investment di Seoul, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pergerakan Indeks KOSPI