Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA CHINA: Indeks Shanghai Catat Pekan Terburuk Sepanjang Tahun

Bursa saham China mencatat performa mingguan terburuk sepanjang tahun ini, di saat mengetatnya pengawasan pihak regulator dan kekhawatiran seputar prospek ekonomi yang lebih luas mengurangi minat investor terhadap aset berisiko.
Bursa China/Reuters
Bursa China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China mencatat performa mingguan terburuk sepanjang tahun ini, di saat mengetatnya pengawasan pihak regulator dan kekhawatiran seputar prospek ekonomi yang lebih luas telah mengurangi minat investor terhadap aset berisiko.

Pada perdagangan hari ini, indeks Shanghai Composite ditutup dengan kenaikan hanya 0,03% ke level 3.173,15.

Adapun indeks CSI300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir naik tipis 0,13% atau 4,62 poin ke 3.466,71.

Indeks Shanghai telah melemah 2,2% pekan ini, sedangkan indeks CSI300 turun 0,5%.

Mengutip laporan Reuters (Jumat, 21/4/2017), kecemasan akan likuiditas yang mengetat semakin dalam setelah Beijing mengintensifkan perlawanannya terhadap perdagangan spekulatif dan praktik keuangan berisiko.

Pengawas sekuritas Liu Shiyu akhir pekan lalu mendesak bursa saham untuk menindak keras kesalahan pelaku pasar dengan tanpa ampun.

Dalam beberapa pekan terakhir, pihak regulator perbankan telah mengeluarkan banyak arahan kebijakan yang ditujukan pada bisnis perbankan bayangan dan manajemen risiko perbankan. Regulator asuransi juga meminta perusahaan asuransi untuk memperkuat pengawasan operasi dan kegiatan investasi serta memperbaiki gangguan pasar.

Sentimen pasar juga tertekan oleh tumbuhnya kekhawatiran seputar prospek ekonomi China. Jajak pendapat Reuters memprediksi pertumbuhan ekonomi akan melambat menjadi 6,5% tahun ini serta lanjut melemah menjadi 6,2% pada tahun 2018, di saat pemerintah berupaya untuk mendinginkan sektor properti dan menahan risiko meningkatnya utang.

Di sisi lain, saham-saham yang diharapkan mendapat manfaat dari pembangunan zona ekonomi Xiongan menjadi penekan utama, setelah peringatan pihak regulator mengenai aktivitas spekulatif mengurangi antusiasme investor.

Saham produsen bahan bangunan BBMG turun 23% dari puncaknya baru-baru ini, sementara saham perusahaan pengembang China Fortune Land melemah 21% dari level tertingginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper