Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA: Sentimen Reformasi Pajak AS dan Kuroda Kuatkan Indeks MSCI

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,7%, kenaikan terbesar sejak 28 Maret, pada pukul 3.19 sore waktu Tokyo (pkl. 13.19 WIB).
Bursa Jepang Melemah/REUTERS-Yuya Shino
Bursa Jepang Melemah/REUTERS-Yuya Shino

Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan bursa saham di Asia menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (21/4/2017), di tengah optimisme seputar reformasi pajak Amerika Serikat (AS) serta pelemahan kinerja mata uang yen Jepang setelah Gubernur Bank of Japan (BoJ) Haruhiko Kuroda menyatakan akan mempertahankan kebijakan akomodatif.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,7%, kenaikan terbesar sejak 28 Maret, pada pukul 3.19 sore waktu Tokyo (pkl. 13.19 WIB).

Indeks acuan tersebut telah naik 0,4% pekan ini dan bersiap untuk mematahkan rentetan pelemahan selama empat pekan.

Sementara itu, performa mata uang euro dan obligas Prancis stabil pasca insiden penembakan terhadap seorang polisi di Paris, hanya beberapa hari menjelang dimulainya pemilihan presiden di Prancis.

Dilansir Bloomberg, indeks S&P 500 mencatatkan performa hari kedua terbaiknya dalam sebulan setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengungkapkan bahwa rencana untuk reformasi pajak telah menunjukkan kemajuan.

Dalam suatu konferensi pers di Washington, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan bahwa pemerintahan Trump memiliki tujuan untuk memenuhi reformasi terbesar pajak sejak era Presiden Ronald Reagan sebelum akhir tahun ini, bahkan apabila upaya lanjutan untuk mencabut Undang-Undang Kesehatan gagal.

Komentar Mnuchin meredakan tumbuhnya kekhawatiran bahwa agenda fiskal Presiden Donald Trump telah tenggelam.

Prediksi untuk penaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS Federal Reserve pada pertemuan kebijakan Juni mendatang pun naik menuju 60% setelah Ketua Fed wilayah Dallas Robert Kaplan menyatakan kembali kemungkinan tiga kali kenaikan utnuk tahun ini.

Di sisi lain, menurut Gubernur BoJ, meski performa ekonomi Jepang lebih baik dari yang dikira beberapa bulan lalu, tingkat inflasi masih cukup lamban.

“Sepertinya pemerintahan Trump ingin menyalakan kembali ekspektasi pada untuk kebijakan. Komentar Kuroda tidak berbeda dari sikapnya yang lalu,” ujar Hideyuki Ishiguro, senior strategist Daiwa Securities Co. di Tokyo.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper