Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS) Siapkan Belanja Modal US$11,5 Juta

Emiten pelayaran jasa logistik dan transshipment barang curah PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. menganggarkan belanja modal US$11,5 juta.
Ilustrasi layanan MBSS
Ilustrasi layanan MBSS

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pelayaran jasa logistik dan transshipment barang curah PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. menganggarkan belanja modal US$11,5 juta.

Lucas Djunaidi, Wakil Direktur Utama Mitrabahtera mengatakan, belanja modal yang dianggarkan perseroan tahun ini murni untuk kepentingan pemeliharaan armada kapal. Perseroan belum memiliki rencana penambahan kapal baru tahun ini.

Menurutnya, strategi perseroan tahun ini lebih fokus pada efisiensi biaya-biaya operasional melalui rasionalisasi biaya serta perbaikan sistem manajemen bisnis yang lebih ringkas dan efektif.

Menurutnya, perseroan baru akan menganggarkan belanja modal cukup besar ketika rencana ekspansi bisnis ke sektor pengangkutan minyak dan gas bumi jadi direalisasikan. Sejauh ini, perseroan masih fokus di bisnis pengangkutan batu bara.

“Kami harapkan dengan belanja modal yang terbatas, tetapi dengan efisiensi yang sudah kami mulai tahun lalu, bisa memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan 2016,” katanya dalam acara publik expose, Kamis (20/4/2017).

Lucas mengatakan, dengan rencana belanja modal yang terbatas tersebut, perseroan sejauh ini belum berencana untuk melakukan aksi korporasi penambahan modal seperti right issue atau penerbitan obligasi baru.

Meski begitu, baru-baru ini perseroan telah menandatangani perjanjian pengalihan sebagian dana hasil penerbitan surat utang global dari PT Indika Energy Tbk. (INDY) senilai US$41,7 juta kepada perseroan. INDY adalah pemegang saham tidak langsung perseroan melalui PT Indika Energy Infrastructure.

Menurutnya, sebagian kebutuhan belanja modal tahun ini dipenuhi dari hasil pinjaman antarperusahaan tersebut. Sebagian besar dana pinjaman tersebut digunakan untuk refinancing utang perbankan yang jatuh tempo tahun ini dan tahun depan.

Kebutuhan belanja modal tahun ini dipenuhi dari hasil pinjaman antarperusahaan. Utang tersebut lebih menguntungkan bagi perseroan dibandingkan dengan utang perbankan

Utang tersebut lebih menguntungkan bagi perseroan dibandingkan dengan utang perbankan, meskipun bunganya sedikit lebih tinggi yakni 7%. Pasalnya, berbeda dari utang bank yang berskema amortizing loan, utang dari INDY tersebut berskema bullet payment yang mana pokok pinjaman akan di akhir masa pinjaman, yakni 10 April 2022, bukannya dicicil.

Selain itu, bunganya pun dibayarkan setiap enam bulan sekali sehingga perseroan bisa lebih mudah merencanakan arus dananya untuk pengembangan usaha

Menurutnya, saat ini debt to equity ratio perseroan masih di kisaran 0,3 kali sehingga masih memiliki ruang gerak yang cukup luas sekiranya membutuhkan pembiayaan tambahan melalui utang. “Yang kami lakukan tahun lalu survival. Tahun ini kami mulai berkompetisi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper