Bisnis.com, JAKARTA - Riset harian Samuel Sekuritas memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar cenderung melemah dalam jangka pendek, terutama berkaitan dengan proses Pilkada DKI.
Berdasarkan riset yang diterima Bisnis, Selasa (18/4) Samuel menilai surplus dagang RI bisa menjaga likuiditas dolar, tetapi ketidakpastian politik masih bertahan.
Rupiah yang sempat menguat di pembukaan, akhirnya melemah di penutupan Senin (17/4) walaupun mayoritas kurs di Asia menguat terhadap dolar AS.
Surplus dagang yang konsisten tinggi gagal menopang rupiah yang saat ini pergerakannya lebih didominasi ketidakpastian menjelang Pilkada Jakarta yang dijadwalkan Rabu (19/4) besok.
Dalam jangka menengah ruang penguatan rupiah terbuka walaupun akan cenderung lemah di jangka pendek.
Sementara itu, dolar AS terus terpuruk, dan data Tiongkok lebih baik. Dollar index melanjutkan penurunannya hingga dini hari tadi, Selasa (18/4) masih merespons Donald Trump yang lebih lunak terhadap proteksi dagang AS.
Baca Juga
Data AS yang kurang baik juga menambah alasan untuk dolar tidak terlalu kuat. Selain itu, pertumbuhan Tiongkok yang lebih baik dari perkiraan, perlahan mengurangi efek flight to safety – harga emas mulai terkoreksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel