Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan, Harga Emas Berpeluang Tembus US$1.300

Harga emas berpeluang mengilap menembus level US$1.300 per troy ounce pada pekan depan seiring meningkatnya permintaan akibat risiko geopolitik global.

Bisnis.com, JAKARTA--Harga emas berpeluang mengilap menembus level US$1.300 per troy ounce pada pekan depan seiring dengan meningkatnya permintaan akibat risiko geopolitik global.

Pada penutupan perdagangan Jumat (14/4), harga emas gold spot menurun 2,23 poin atau 0,17% menjadi US$1.285,69 per troy ounce (Rp548.278,88 per gram). Ini menunjukkan harga meningkat 12,04% sepanjang tahun berjalan.

Faisyal, analis Monex Investindo Futures, mengatakan harga emas berpeluang melanjutkan tren kenaikan pada pekan ini. Sentimen utama yang mendorong ialah aksi beli investor akibat meningkatnya risiko geopolitik global.

"Harga emas sepekan ke depan masih akan meningkat. Sentimen geopolitik mendominasi, sedangkan rilis data ataupun agenda ekonomi tidak terlalu besar memengaruhi harga," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (14/4/2017).

Setidaknya ada empat faktor yang menjadi perhatian pasar, yakni serangan rudal AS ke pangkalan udara Suriah, ancaman Korea Utara kepada Paman Sam, pemilihan umum Prancis, dan pernyataan Donald Trump perihal dolar AS terlampau kuat.

Pada Kamis (6/4) malam waktu setempat, AS meluncurkan 59 rudal Tomahawk cruise dengan target pangkalan udara Suriah. Paman Sam berdalih alasan itu untuk memberikan efek jera karena pemerintah Suriah ditengarai meluncurkan senjata kimia yang menewaskan 80 korban.

Kemudian pada Selasa (11/4), Korea Utara mengancam akan menyerang AS. Presiden Trump mengatakan Korea Utara mencari masalah, dan AS akan menyelesaikan masalah itu baik dengan bantuan China maupun tidak.

Sentimen tersebut, lanjut Faisyal, memanaskan tensi politik global karena ada kekhawatiran terjadi perang rudal. Hari itu, harga emas ditutup melonjak 1,16%.

Di tempat lain, kecemasan juga datang menjelang pemilihan umum presiden Prancis pada 23 April dan 7 Mei 2017. Salah satu capres, yakni Marine Le Pen yang dikenal sebagai anti-Islam dan anti-Uni Eropa mendapat suara sementara cukup banyak.

Aksi beli emas semakin meningkat pada Kamis (13/4) setelah Trump menyatakan mata uang dolar sudah terlalu kuat. Trump juga menginginkan suku bunga The Fed berada di level rendah.

"Empat faktor ini yang menguatkan harga emas. Ada kemungkinan pekan depan emas berada di kisaran US$1.300-US$1.350 per troy ounce," papar Faisyal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper