Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komentar Trump Tekan Dolar AS, Emas Comex Ditutup Menguat

Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (13/4/2017), karena dolar AS melemah setelah Presiden Donald Trump memberikan komentar tentang dolar AS yang terlalu kuat.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Kamis (13/4/2017), karena dolar AS melemah setelah Presiden Donald Trump memberikan komentar tentang dolar AS yang terlalu kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni naik US$10,4 atau 0,81% menjadi menetap di US$1.288,50 per ounce.

Emas mendapat dukungan luas setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia yakin bahwa dolar AS "terlalu kuat," mendorong turun Indeks Dolar AS, yang ditutup pada level 100,18, setelah penutupan pasar emas pada Rabu (12/4/2017).

Sebelum komentar Trump, Indeks Dolar AS naik tipis 0,02 persen menjadi 100,73 pada pukul 18.15 GMT pada Rabu (12/4). Akibatnya, sebagian besar sesi perdagangan Kamis (13/4/2017) terfokus pada komentar tersebut dan kenaikan tipis dolar AS, namun kenaikan yang dibuat pada Kamis (13/4/2017) tidak membawa dolar AS kembali ke levelnya sebelum pernyataan Trump.

Indeks Dolar AS naik 0,37% menjadi 100,55 pada pukul 18.50 GMT. Indeks tersebut merupakan ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Emas mendapat dukungan tambahan karena Dow Jones Industrial Average AS turun sebesar 59,17 poin atau 0,29% pada pukul 18.54 GMT. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas mengalami kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS menunjukkan kenaikan maka logam mulia biasanya turun.

Logam mulia mendapat dukungan lebih lanjut karena laporan lain yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga produsen turun 0,1 persen, sebuah angka yang menurut analis lebih buruk dari yang diperkirakan. Para analis memperkirakan indeks tetap tidak berubah.

Namun, laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis pada Kamis (13/4/2017) oleh Departemen Tenaga Kerja AS mencegah logam dari kenaikan lebih jauh, karena hasilnya lebih baik dari perkiraan. Klaim pengangguran awal turun 1.000 ke level 234.000, yang bahkan mengalahkan tingkat konsensus yang paling optimis. Ini memberi tekanan terhadap emas.

Perak untuk pengiriman Mei bertambah 21 sen atau 1,15%, menjadi ditutup pada US$18,51 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$9,5 atau 0,98%, ditutup pada US$977,40 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper