Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA SAHAM SESI I: Pajak Progresif Ditunda, Sektor Properti Melonjak. IHSG Kinclong

IHSG menguat 0,28% atau 15,94 poin ke posisi 5.643,87 di akhir sesi I, setelah dibuka menguat 0,11% atau 6,04 poin di level 5.633,97.
Ilustrasi./.Antara-Aprillio Akbar
Ilustrasi./.Antara-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (12/4/2017).

IHSG menguat 0,28% atau 15,94 poin ke posisi 5.643,87 di akhir sesi I, setelah dibuka menguat 0,11% atau 6,04 poin di level 5.633,97.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak di kisaran 5.632,53 - 5.650,04.

Sebanyak 180 saham menguat, 117 saham melemah, dan 244 saham stagnan dari 541 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak positif dengan dorongan utama dari sektor properti yang melonjak 2,08%, diikuti sektor konsumer yang menguat 1,11%.

Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan penguatan IHSG hari ini berpeluang  mencapai 30 poin, di tengah penguatan sektor properti, menyusul sentimen dari ditundanya penerapan pajak terhadap apartemen kosong.

“IHSG rebound dari pelemahan 3 hari. (Sementara itu juga terkait pajak) apartemen yang kosong,”kata David kepada Bisnis.com, Rabu (12/4/2017).\

 

Seperti diketahui, sejumlah pelaku usaha merespon positif kebijakan pemerintah yang menunda pengenaan pajak progresif untuk tanah dan gedung terlantar.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Rosan Roeslani menjelaskan saat ini kondisi properti nasional  masih dalam tahap pemulihan, sehingga kebijakan itu dirasa memang tidak tepat untuk dikeluarkan saat ini.

Rosan menegaskan industri properti ini erat kaitannya dengan 174 industri turunan lainnya. Sehingga apabila wacana pajak progresif memang ingin dilanjutkan maka dapat dilakukan setelah pasar properti mulai berkembang baik.

Rosan menjelaskan bila industri properti mengalami masalah yang cukup berat selama 3 tahun terakhir dikarenakan perlambatan ekonomi. Dengan ditundanya kebijakan tersebut diharap dapat menjadi stimulus bagi sektor industri properti di Dalam Negeri.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 8 poin atau 0,06% ke level Rp13.289 per dolar AS di akhir Sesi I hari ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper