Kepercayaan Konsumen AS Meningkat Tajam, Indeks Naik Lagi

Bisnis.com, JAKARTA – Laju dolar AS kembali menguat pada perdagangan siang ini (Rabu, 29/3/2017), menyusul solidnya data ekonomi terbaru AS yang mendukung ekspektasi untuk lebih banyak kenaikan suku bunga AS tahun ini.

Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini dibuka turun tipis 0,01% atau 0,010 poin di level 99,702.

Pergerakannya kemudian berbalik menguat 0,06% atau 0,063 poin ke level 99,775 pada pukul 12.16 WIB.

Dolar menguat di saat performa mata uang pound sterling terbebani oleh proses dimulainya perpisahan Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

Nilai tukar pound sterling siang ini terpantau melemah 0,39% ke 1,2401 per dolar AS pada pukul 12.27 WIB.

Seperti dilansir Reuters, indeks kepercayaan konsumen AS untuk bulan Maret menyentuh level 125,6, jauh lebih besar dari prediksi di level 114 serta pencapaian pada Februari di level 116,1.

Raihan pada Maret sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Desember 2000.

Data tersebut mendorong naik imbal hasil obligasi AS serta daya tarik dolar lebih lanjut. Imbal hasil obligasi 10-tahun naik menjadi 2,421% di perdagangan Asia, dari level penutupannya sebesar 2,409% pada Selasa.

“Selama ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda penguatan, dolar akan tetap kuat. Namun mengingat terlalu kuatnya dolar juga memberikan efek penurunan bagi ekonomi AS, maka dolar akan terkoreksi,” ujar Ayako Sera, senior market economist di Sumitomo Mitsui Trust.

Turut mendukung gerak dolar, Wakil Gubernur Fed Stanley Fischer menyatakan sepertinya pantas apabila terdapat dua kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini. Bank sentral AS Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan kebijakan pertengahan bulan ini. Mayoritas para pembuat kebijakan pun memperkirakan akan ada setidaknya dua kenaikan lebih lanjut tahun ini.

Posisi indeks dolar AS                                       

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel