Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen AS Menekan, Rupiah Tetap Stabil

Mata uang rupiah masih stabil kendati tertekan faktor eksternal dari Amerika Serikat.
Ilustrasi/MediumTermNotes.com
Ilustrasi/MediumTermNotes.com

Bisnis.com, JAKARTA--Mata uang rupiah masih stabil kendati tertekan faktor eksternal dari Amerika Serikat.

Hari ini, Jumat (24/3), rupiah melesu 2 poin atau 0,02% menjadi Rp13.327 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.336 – Rp13.315 per dolar AS. Kurs tengah dipatok Rp13.342 per dolar AS.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan rupiah melemah tipis seiring dengan ekspektasi akan disahkannya rancangan undang-undang (RUU) Kesehatan yang diusung Presiden Donald Trump. Peraturan ini nantinya menggantikan program Obamacare.

Pada Kamis (23/3) malam waktu AS, Trump dan pemimpin partai Republik yang membuat RUU kesehatan tersebut masih belum mendapat dukungan yang cukup di hadapan parlemen. Ketua Parlemen AS Paul Ryan menyampaikan pembasahan akan dilanjutkan Jumat (24/3).

Menurut Agus, pasar menganggap jika Trump mendapatkan dukungan untuk UU Kesehatan yang baru, hal tersebut menjadi petunjuk atas kemampuannya dalam melaksanakan sejumlah agenda ekonomi dan politiknya. Misalnya penggelontoran belanja infrastruktur dan pemangkasan pajak.

"Namun, sentimen Federal Reserve yang menjauhi hawkish membuat indeks dolar AS masih terjerembab di posisi 99, sehingga membuat tekanan terhadap mata uang lain berkurang," ujarnya saat dihubungi, Jumat (24/3/2017).

Selama sepekan, rupiah menguat 18 poin atau 0,13%. Sepanjang tahun berjalan, rupiah menghijau 1,08%.

Sementara dari sisi internal, katalis positif datang dari proyeksi Standard & Poor's Global Rating akan menyematkan peringkat investment grade bagi Indonesia. Pada Kamis (23/3) perwakilan S&P menemui sudah Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Untuk pekan depan, agenda utama yang memengaruhi rupiah didominasi oleh faktor eksternal, yakni kemajuan pembahasan RUU Kesehatan di AS dan rilis data pertumbuhan domestik bruto (PDB) AS versi final. Rupiah diprediksi bergerak dalam rentang Rp13.250-Rp13.400 per dolar AS.

"Rupiah masih akan stabil, karena kan BI juga siap intervensi. Fundamental ekonomi juga bagus," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper