Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Wait and See Pasca Libur Panjang, Nikkei 225 & Topix Bergerak Negatif

Bursa saham Jepang bergerak negatif pada perdagangan pertama pekan ini, Selasa (21/3/2017), tertekan oleh penurunan performa eksportir setelah libur akhir pekan yang panjang.
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang bergerak negatif pada perdagangan pertama pekan ini, Selasa (21/3/2017), tertekan oleh penurunan performa eksportir setelah libur akhir pekan yang panjang.

Indeks Topix hari ini dibuka melemah 0,33% atau 5,23 poin di level 1.560,62 dan turun 0,10% atau 1,51 poin ke 1.564,34 pada pukul 09.30 WIB.

Dari 1.998 saham pada indeks Topix perdagangan pagi ini, 1.019 saham di antaranya menguat, 824 saham melemah, dan 155 saham stagnan.

Pada saat yang sama, indeks Nikkei 225 turun 0,27% atau 51,97 poin ke level 19.469,62, setelah dibuka melemah 0,54% atau 105,04 poin di 19.416,55.

Sebanyak 86 saham menguat, 120 saham melemah, dan 19 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham SoftBank Group Corp. yang drop 2,16% menjadi penekan utama terhadap pergerakan negatif Nikkei, diikuti oleh Fast Retailing Co. Ltd. yang turun 0,42%, KDDI Corp. yang melandai 0,56%, dan TDK Corp. yang merosot 1,34%.

Saham perbankan melemah seiring turunnya imbal hasil obligasi jangka panjang Jepang.

Sementara itu, nilai tukar yen terpantau melemah 0,21% atau 0,24 poin ke 112,79 per dolar AS pada pukul 10.31 WIB, setelah kemarin berakhir menguat 0,15% di posisi 112,55.

Seperti dilansir Bloomberg, indeks Topix bergerak turun seiring pelemahan saham di Tokyo yang terseret oleh laju mata uang Jepang serta langkah bank sentral AS Federal Reserve yang membangkitkan perdebatan tentang periode pengetatan kebijakan lebih lanjut.

Ketua Fed wilayah Chicago Charles Evans menyatakan kemungkinan dua atau tiga kenaikan suku bunga tahun ini, di tengah kuatnya pasar tenaga kerja.

"Ada sikap wait and see melihat laju yen yang negatif bagi gerak saham. Para pejabat Fed telah membuat komentar yang kurang optimistis tentang kenaikan suku bunga dan prediksi tiga kenaikan suku bunga tahun ini menurun," ujar Toshihiko Matsuno, senior strategist SMBC Friend Securities Co. in Tokyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper