Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penyebab Harga Emas Menguat Meski FFR Naik

Tidak seperti biasanya, harga emas malah mengalami lonjakan setelah Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga. Meski mengerek suku bunga, hasil FOMC kemarin dinilai cenderung dovish.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Tidak seperti biasanya, harga emas malah mengalami lonjakan setelah Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga. Meski mengerek suku bunga, hasil FOMC kemarin dinilai cenderung dovish.

Pada perdagangan Kamis (16/3) pukul 17:02 WIB, harga emas gold spot meningkat 4,47 poin atau 0,37% menjadi US$1.224,35 per troy ounce (Rp524.954,79 per gram). Ini merupakan level tertinggi dalam dua pekan terakhir.

Dalam waktu yang sama, indeks dolar AS merosot 0,01 poin atau 0,01% menuju 100,73. Pada perdagangan sebelumnya, indeks amblas 0,94% menjadi 100,74.

Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan secara teoritis penaikkan suku bunga The Fed mendorong penguatan dolar AS. Sentimen inilah yang membuat harga emas biasanya mengalami pelemahan setelah pengerekan Fed Fund Rate (FFR).

"Secara teoritis bisa dibilang kali ini anomali pasar, karena emas mengalami penguatan setelah Fed naikkan suku bunga," ujarnya saat dihubungi, Kamis (16/3/2017).

Namun demikian, perilaku pasar memborong batu kuning memiliki landasan yang kuat, yaitu pidato pengumuman hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Rabu (15/3) yang cenderung bernada dovish.

Pasar menilai FFR yang dinaikkan sebesar 25 basis poin pada Desember 2016 dan Maret 2017 menjadi 0,5%-0,75%, serta 0,75%-1% merupakan kebijakan pengetatan moneter yang cepat. Oleh karena itu, sambung Putu, investor berekspektasi The Fed akan kembali menaikkan suku bunga secara agresif.

Dalam pidatonya, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan pihaknya akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada 2017 dan tiga kali lagi pada 2018, bila perekonomian AS sesuai ekspektasi. Salah satu tolak ukurnya ialah target tingkat inflasi di level 2%.

"Pasar menganggap hasil FOMC cenderung dovish, karena mereka memperkirakan The Fed bisa mengerek FFR lebih dari tiga kali tahun ini," paparnya.

Selain itu, pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga dengan lebih banyak melakukan aksi jual dalam dua pekan terakhir. Sejak akhir Februari 2017, harga sudah terkoreksi 3,95% menjadi US$1.119,12 per troy ounce pada Selasa (14/3), dan kemudian berbalik naik.

Sampai pekan ini, sentimen lain yang memengaruhi harga emas ialah sejumlah rilis data ekonomi AS, tetapi hasil FOMC masih mendominasi. Harga diperkirakan bergerak dalam rentang US$1.215--US$1.235 per troy ounce sampai penutupan perdagangan Jumat (17/3).

Adapun untuk pekan depan, pasar akan melihat hasil pertemuan G20 pada Sabtu (18/3). Salah satu pembahasan dalam pertemuan antar pimpinan negara itu ialah proteksi perdagangan internasional Paman Sam.

Di samping agenda tersebut, belum ada data ekonomi ataupun pertemuan yang terlalu memengaruhi harga emas. Pasar akan kembali fokus kepada sentimen ketidakjelasan kebijakan reformasi pajak Presiden Donald Trump dan pemilihan umum di Perancis pada April-Mei 2017.

Calon presiden Perancis yang anti Uni Eropa, Marine Le Pen, mendapatkan suara yang cukup besar dari masyarakat menjelang periode pemilu. Adanya rilis data perihal suara sementara terhadap Le Pen dapat meningkatkan ketidakpastian global, sehingga menopang kenaikan emas.

Pekan depan, harga diprediksi bergerak dalam rentang US$1.205--US$1.245 per troy ounce. Menurut Putu, meski harga rentan koreksi setelah mengalami lonjakan, penurunan tidak akan terlampau dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper