Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalbe Farma Siap Bagikan Dividen 40%-50%

Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) kembali akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio 40%-50% dari laba bersih sepanjang 2016 yang diperkirakan senilai Rp2,2 triliun.
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto (kanan) menerima kunjungan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady (tengah) dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius, di kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (14/3)./JIBI-Abdullah Azzam
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Hery Trianto (kanan) menerima kunjungan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady (tengah) dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius, di kantor Redaksi Harian Bisnis Indonesia, di Jakarta, Selasa (14/3)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) kembali akan membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan rasio 40%-50% dari laba bersih sepanjang 2016 yang diperkirakan senilai Rp2,2 triliun.

Dengan perhitungan rasio 40%-50%, perusahaan akan membagikan dividen sebesar Rp880 miliar sampai dengan Rp1,1 triliun untuk tahun buku 2016. Berdasarkan laporan keuangan September 2016, jumlah saham KLBF yang beredar sejumlah 46,87 miliar. Artinya, investor berpotensi mendapatkan dividen senilai Rp18,77--Rp23,46 per lembar saham.

Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius, mengungkapkan dalam lima tahun terakhir perusahaan cukup konsisten membagikan dividen dengan rentang rasio 40%-50% dari laba bersih. Penggunaan rentang harga dalam persentase diperlukan karena setiap tahun jumlahnya bervariasi.

"Yang sustain rentangnya 40%-50% setelah berjalan 5 tahun lebih. Kalau memang ada ekstra cash bisa lebih menjadi 60% seperti 7 tahun lalu. Tapi hari ini kebijakannya segitu," ujarnya dalam kunjungan ke redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (14/3/2017).

Pria yang sudah bekerja selama 25 tahun di Kalbe Farma ini menyampaikan pertumbuhan penjualan pada 2016 secara anaudited mencapai 8,3% year on year/yoy menjadi Rp19,4 triliun. Tahun 2015, perusahan membukukan pendapatan Rp17,88 triliun.

Dari penjualan tersebut, perusahaan mengantongi laba bersih sekitar Rp2,2 triliun, naik 13,5% dari pencapaian 2015. Menurutnya, peningkatan laba disebabkan kondisi rupiah yang lebih stabil pada tahun lalu.

Dampak kurs memang sensitif terhadap pendapatan, karena sebagian besar bahan baku menggunakan produk impor. Sensitivitas terhadap rupiah ini juga yang menyebabkan harga saham KLBF terkoreksi sejak awal 2017.

Pada penutupan perdagangan Selasa (14/3), harga saham KLBF turun 5 poin atau 0,34%. Sepanjang tahun berjalan, harga terkoreksi 2,31%. Pada 2016, saham Kalbe memberikan return 14,39%.

Mata uang Garuda memang cenderung rentang dengan proyeksi pengerekan suku bunga Federal Reserve yang berdampak kepada penguatan dolar AS. Manajemen tentunya berharap pengerekan Fed Fund Rate (FFR) pada tahun ini sudah diprediksi, sehingga fluktuasi rupiah bersifat sementara.

Kalbe Farma Siap Bagikan Dividen 40%-50%

Perseroan juga bersikap terbuka dengan investor lokal maupun internasional. Bahkan, Kalbe sudah melakukan simulasi pelemahan rupiah terhadap kinerja penjualan.

"Kalbe sangat bersikap terbuka. Karena pengetahuan informasi seperti itu penting agar investor loyal," ujarnya.

Hasil simulasi mengungkapkan jika depresiasi rupiah mencapai 10%, maka berdampak terhadap pendapatan perusahaan sekitar 2%--2,5%. Adapun penurunan 5% hanya berpengaruh menekan pemasukan antara 1%--1,5%.

Untuk memitigasi risko kurs, perusahaan memiliki cadangan deposito sebesar US$40 juta--US$50 juta. Dana tersebut mewakili 4 bulan impor. Artinya, ketika rupiah anjlok terlalu dalam, kuota impor Kalbe dalam 4 bulan ke depan masih relatif aman.

Menurutnya, nilai tukar rupiah relatif aman ketika masih berada dalam rentang Rp13.300--Rp13.500 per dolar AS. Adapun ketika harga rupiah sudah melampaui Rp13.600 per dolar AS, maka dampaknya cukup terasa.

Target 2017

Pada tahun ini, Kalbe membidik target pertumbuhan penjualan di kisaran 8%-10%. Oleh karena itu, perusahaan akan menggenjot kinerja produksi dan volume penjualan dari pasar yang sudah ada, baik domestik maupun mancanegara.

“Biasanya kita tumbuh 50% di atas PDB [pertumbuhan domestik bruto nasional]. Dengan estimasi PDB 5%, pertumbuhan tentunya bisa melampaui 7,5%,” katanya.

Untuk memacu penjualan, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,2 triliun. Jumlah ini naik tipis dari 2016 sejumlah Rp1,1 triliun.

Anggaran capex mayoritas digunakan untuk pembuatan pabrik baru dan penambahan kapasitas produksi, sedangkan sebagian kecil dipakai sektor distribusi. Sumber dana berasal dari kas internal.

Menurut Vidjongtius, pabrik anyar yang berlokasi di Cikarang itu akan beroperasi pada pertengahan 2018 dan memproduksi erythropoietin sebagai permulaan. Kapasitas produksi pabrik tersebut melampaui 10 juta unit per tahun.

Produk erythropoietin merupakan obat untuk ancaman anemia yang disebabkan penyakin kronis seperti kanker dan gagal ginjal. Proses pengobatan kedua penyakit kronis itu harus melalui kemoterapi yang membunuh sel darah merah, sehingga si penderita akan mengidap anemia.

Sejauh ini, Kalbe Farma mengimpor erythropoietin dari China dengan merek Hemapo. Alhasil dengan pembangunan pabrik baru, Kalbe Farma bakal mensubtitusi impor tersebut dengan produk buatan lokal.

Pabrik tersebut merupakan hasil kerjasama antara Kalbe Farma dan Genexine Inc. asal Korea Selatan. Operasional pabrik akan dibesut perusahaan patungan KalGen yang dimiliki KLBF sebanyak 60%, dan sisanya Genexine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper