Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turun 0,07%, Harga CPO Lanjutkan Pelemahan Hari Keempat

Kontrak berjangka CPO untuk Mei 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka melemah 0,44% atau 12 poin di posisi 2.711 ringgit per ton.
Sawit
Sawit

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terkikis pada perdagangan pagi ini, Selasa (14/3/2017).

Kontrak berjangka CPO untuk Mei 2017, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, hari ini dibuka melemah 0,44% atau 12 poin di posisi 2.711 ringgit per ton.

Pergerakannya kemudian turun tipis 0,07% atau 2 poin ke level 2.721 ringgit per ton pada pukul 10.08 WIB.

Di sisi lain, nilai tukar ringgit pagi ini terpantau melemah tipis 0,03% ke level 4,4480 pada pukul 10.22 WIB, setelah ditutup menguat 0,15% di posisi 4,4465.

Adapun pada perdagangan Senin (13/3), CPO ditutup drop 1,73% atau 48 poin ke 2.723 ringgit per ton, pelemahan di akhir perdagangan ketiga, seiring menurunnya kinerja minyak kedelai.

Harga minyak kelapa sawit (CPO) mengalami pelemahan selama tiga sesi berturut-turut juga seiring dengan proyeksi pemulihan suplai di negara produsen. Penurunan harga diperkirakan semakin dalam pada paruh kedua 2017.

MIDF memprediksi stok CPO pada Maret 2017 naik 11% mom menjadi 1,62 juta ton. Dua asumsi utama yang mendasarinya ialah kenaikan produksi 13% (m-o-m) dan menurunnya ekspor 3% (m-o-m).

“Namun, stok diperkirakan meningkat mulai Maret 2017, sehingga harga cenderung tertekan,” kata Alan Lim, analis MIDF Amanah Investment Bank Bhd., seperti dilansir Bisnis.com (13/3).

Dalam catatan JP Morgan, pada umumnya pembicara di KL Palm Oil Conference yang diselenggarakan oleh Bursa Malysia pekan lalu, memandang harga CPO telah mencapai puncaknya dan penurunan akan semakin dalam pada paruh kedua 2017.

Sentimen utama yang memengaruhi ialah meningkatnya produksi sekitar 10%–15% yoy pada Tahun Ayam Api.

“Sementara proyeksi kami, tingkat produksi CPO global pada tahun ini naik 12,8% yoy menjadi 65,63 juta ton dari 2016 sejumlah 58,17 juta ton,” papar analis Morgan.

Adapun pada semester I/2017, harga masih ditopang oleh masih ketatnya persediaan, belum pulihnya produksi, dukungan konsumsi dari mandat biodiesel di Indonesia, dan kebijakan Pemerintah China mengakhiri pembukaan stok. JP Morgan memprediksi rerata harga CPO 2017 merosot 6% yoy menuju US$600 per ton.

 

Pergerakan Harga CPO Kontrak Mei 2017

Tanggal

Level

Perubahan

14/3/2017

(Pk. 10.08 WIB)

2.721

-0,07%

13/3/2017

2.723

-1,73%

10/3/2017

2.771

-2,40%

9/3/2017

2.839

-1,25%

8/3/2017

2.875

+0,56%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper