Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-saham Konsumer Kian Diminati Investor

Tren peningkatan pertumbuhan ekonomi, kian membuat saham-saham barang-barang konsumsi menjadi primadona di pasar modal.
Pekerja melintas dengan latar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Jumat (24/2)./Antara-M Agung Rajasa
Pekerja melintas dengan latar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Jumat (24/2)./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA--Tren peningkatan pertumbuhan ekonomi, kian membuat saham-saham barang-barang konsumsi menjadi primadona di pasar modal.

Sepanjang tahun Ayam Api ini, indeks sektor konsumer telah mencatatkan peningkatan 53,81 poin atau naik 3,89% menuju level 2.414,71. Peningkatan indeks industri consumer goods mengalahkan indeks sektor pekebunan, pertambangan, properti, industri keuangan serta perdagangan, jasa dan investasi.

Direktur Equity Capital Market PT CIMB Securities Indonesia Nelwin Aldriansyah mengungkapkan pada tahun ini investor masih selektif dalam menata portofolio investasi. Pada tahun lalu, investor lebih menyukai segmen barang-barang konsumsi.

Nelwin menilai, tren tersebut juga berlanjut hingga tahun ini yakni investor tetap  memilih saham barang-barang konsumsi. Alasannya, pembaikan pertumbuhan ekonomi menjadi daya tarik lebih bagi saham sektor konsumer.

Bukti pemulihan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) mulai tercermin dari  Survei Konsumen Bank Indonesia. Survei ini mengindikasikan bahwa optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian Indonesia tetap berlanjut.

Bank Indonesia mencatatkan indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Januari dalam level optimis yaitu sebesar 115,3 relatif stabil dari bulan sebelumnya sebesar 115,4. Survei BI memperkirakan akan ada tekanan kenaikan harga yang meningkat pada 3-6 bulan mendatang.

Stephanus Turangan, Direktur Utama Trimegah Sekuritas mengatakan investor saat ini condong pada sektor konsumer, infrastruktur dan perbankan. Menurutnya, investor lebih menyukai perusahaan dengan fundamental yang cukup baik.

Hal tersebut diperkuat oleh Gundy Cahyadi, Vice President Economic & Currency Research DBS Bank, menyampaikan bahwa peranan konsumsi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat  kuat. Dia mengungkapkan pertumbuhan konsumsi terus stabil sekitar 5% dan akan terus menjadi penopang utama perekonomian Indonesia.

"Konsumsi akan lebih kuat seandainya didorong oleh pemulihan yang lebih signifikan dari konsumsi discretionary goods," ungkapnya, Kamis (2/3/2017)

Salah satu emiten consumer goods yang telah menyampaikan kinerja akhir tahun lalu yakni PT Unilever Indonesia Tbk.. Emiten bersandi saham UNVR ini berhasil menumbuhkan laba bersih 2016 sebanyak 9,2% year on year dari posisi Rp5,8 triliun menjadi Rp6,4 triliun.

Raihan laba emiten barang-barang konsumsi ini didongkrak oleh peningkatan penjualan. Pada Desember 2016, nilai penjualan bersih UNVR mencapai Rp40 triliun, tumbuh 9,58% dari posisi Rp36,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Unilever Indonesia Tevilyan Yudhistira Rusli mengungkapkan kinerja Unilever tahun lalu dominan ditopang oleh segmennnnn home and personal care yang berkontribusi pada penjualan hingga 69%, sedangkan food and refreshments mencapai 31%.

Tevilyan menilai pemulihan ekonomi pun telah menggairahkan kinerja perseroan. Sebelumnya, UNVR sempat mencetak laba bersih 2015 yang tergerus 3,45%, dengan pertumbuhan penjualan bersih hanya mencapai 5,7%.

Kini, emiten barang-barang konsumsi kian optimis mengingat munculnya penguatan permintaan konsumen pada tahun lalu yang diprakirakan bakal berlanjut pada tahun ini. Selain cuan yang kian menggemuk pada tahun ini, harapnya, investor pun kian merapatkan barisan pada tahun Ayam Api.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper